PENYUSUNAN RENCANA KEGIATAN TATANAN PROGRAM KABUPATEN SEHAT DI TINGKAT KECAMATAN

Drs. Istiadji Subekti Forum Kabupaten Sehat Kabupaten Sleman Tahun 2011

TUJUAN KABUPATEN SEHAT

 .

Tercapainya kondisi Kabupaten untuk hidup dengan bersih, nyaman, aman dan sehat untuk dihuni dan tempat untuk bekerja bagi warganya.

SASARAN PROGRAM

1. Terselengga ranya Program Kesehatan & Sektor Terkait 4. Terwujudnya kondisi yang kondusif, mampu meningkatkan kehidupan lebih baik

Kabupaten Sehat

2. Terbentuknya Forum Masyarakat (Kab, Kec, Desa) 3. Peningkatan Lingkungan Fisik, Sosial dan Budaya

4 Pilar Kabupaten Sehat

1. Kegiatan dalam tatanan 2. forum masyarakat 3. Tim Pembina Kabupaten 4. Kebijakan Pemerintah Kabupaten

Forum Masyarakat

Di Kabupaten • Forum Kabupaten Sehat Di Kecamatan • Forum Komunikasi Desa/ Kalurahan Sehat (FKD/KS) Di Desa/ Kalurahan • Pokja Desa/ Kalurahan Sehat (Desa Siaga).

Tatanan Kabupaten Sehat :

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

Kawasan Permukiman, Sarana dan Prasarana Umum; Kawasan Sarana Lalu Lintas Tertib dan Pelayanan Transportasi; Kawasan Pertambangan Sehat; Kawasan Hutan Sehat; Kawasan Industri dan Perkantoran Sehat; Kawasan Pariwisata Sehat; Ketahanan Pangan dan Gizi; Kehidupan Masyarakat Sehat Yang Mandiri; Kehidupan Sosial Yang Sehat.

Tatanan Yang Sudah Diraih Kabupaten Sleman

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

Kawasan Permukiman, Sarana dan Prasarana Umum (2009) ; Kawasan Sarana Lalu Lintas Tertib dan Pelayanan Transportasi (2011); Kawasan Pertambangan Sehat; Kawasan Hutan Sehat; Kawasan Industri dan Perkantoran Sehat; Kawasan Pariwisata Sehat (2011) ; Ketahanan Pangan dan Gizi (2009) ; Kehidupan Masyarakat Sehat Yang Mandiri; Kehidupan Sosial Yang Sehat.

PENGHARGAAN (Swasti Saba)

Padapa (Pemantapan) 2 tatanan - 51-60 % kec.

Wiwerda (Pembinaan): - 3-4 tatanan - 61-70 % kec.

Wistara (Pengembang an ) - 5 tatanan > - > 70 % kec.

Bobot Penilaian

.

Forum Kabupaten Tim Pembina Dukungan Pemda Forum Komunikasi Pokja Cakupan Pelaksanaan Indikator 20 20 16 12 12 12 8 100

INDIKATOR

 Untuk mengukur kemajuan kegiatan pada setiap tatanan yang dipilih masyarakat dibutuhkan

INDIKATOR

, Indikator tersebut merupakan alat untuk menilai kemajuan yang sudah dilakukan dan menjadi tolok ukur untuk merencanakan kegiatan selanjutnya,  Indikator ( Pokok, Umum dan Khusus ).

INDIKATOR POKOK

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Belajar 9 tahun, Angka melek huruf, Pendapatan Perkapita domestik, Angka kematian bayi Per 1.000 Kh.

Angka kematian balita Per 1.000 Kh.

Angka kematian ibu melahirkan Per 100.000 Kh.

Adanya RTRW, Program dana sehat dan jaminan sosial bagi masyarakat miskin.

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

INDIKATOR UMUM

10.

Adanya dukungan Pemda, Adanya pendukung di sektor, Berfungsinya Tim Pembina di Kabupaten dan Kecamatan, Berfungsinya Forum Kabupaten, Adanya Sekretariat Forum, Berfungsinya Forum Komunikasi Desa, Berfungsinya Pokja Desa, Adanya kesepakatan masyarakat dan pemda tentang pilihan tatanan dan kegiatan, Adanya perencanaan Forum yang disepakati masyarakat dan pemda, Adanya kegiatan yang dilaksanakan oleh masyarakat melalui forum/ forum komunikasi/ pokja.

INDIKATOR KHUSUS :

A.

B.

C.

D.

E.

F.

G.

H.

I.

Kawasan Permukiman, Sarana dan Prasarana U

mum;

Kawasan Sarana Lalu Lintas Tertib dan Pelayanan Transportasi;

Kawasan Pertambangan Sehat; Kawasan Hutan Sehat; Kawasan Industri dan Perkantoran Sehat;

Kawasan Pariwisata Sehat

;

Ketahanan Pangan dan Gizi;

Kehidupan Masyarakat Sehat Yang Mandiri; Kehidupan Sosial Yang Sehat.

A. Kawasan Permukiman Sarana dan Prasarana Sehat ,

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

Udara bersih, Air sungai bersih, Penyediaan Air Bersih Individu dan Umum, Pembuangan Limbah Domestik (Rumah tangga), Pengelolaan Sampah, Perumahan dan Permukiman, Pertamanan dan Hutan Kota, Sekolah, Pengelolaan pasar, Sarana OR , Rekreasi dan Tempat bermain anak, Penataan sektor Informal (Kakilima, asongan, Industri RT).

B. KAWASAN Tertib Lalu Lintas dan Pelayanan Transportasi

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Pelayanan Angkutan Umum, Pelayanan Terminal dan Halte, Rawan Kecelakaan, Penataan, Tertib lalu lintas dan keselamatan, Kemasyarakatan.

C. KAWASAN PARIWISATA SEHAT

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Informasi wisata dan kesehatan, Sarana pariwisata, Obyek dan daya tarik wisata, Pelayanan kesehatan, Sarana penunjang, Kemasyarakatan

D. KAWASAN INDUSTRI & PERKANTORAN SEHAT

1.

2.

3.

4.

5.

Lingkungan fisik industri, Lingkungan fisik kantor dan perdagangan, Penataan sektor informal (Industri kecil/ rumah tangga), Keselamatan & kesehatan kerja dan pencegahan kecelakaan & rudapaksa, Sosial ekonomi dan budaya dan kesehatan masyarakat.

E. KAWASAN PERTAMBANGAN SEHAT

1.

2.

3.

4.

5.

Lingkungan pertambangan, Reklamasi daerah bekas tambang, Keselamatan dan kesehatan kerja, Sosial ekonomi dan kemasyarakatan, Permukiman.

F. KAWASAN HUTAN SEHAT

1.

2.

3.

4.

5.

Kemantapan kawasan, Keamanan hutan, Rehabilitasi lahan dan konservasi tanah, Keanekaragaman hayati, Sosial ekonomi dan kemasyarakatan.

G. KETAHANAN PANGAN & GIZI

1.

2.

3.

4.

5.

Ketersediaan, Distribusi, Konsumsi, Kewaspadaan, Kemasyarakatan.

H. KEHIDUPAN MASYARAKAT YANG SEHAT MANDIRI

11.

12.

13.

14.

15.

16.

17.

18.

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), Tempat-tempat umum, Permukiman, perumahan dan bangunan sehat, Penyediaan air bersih, Kesehatan dan keselamatan kerja, pencegahan keselakaan dan rudapaksa, Kesehatan keluarga, reproduksi KB, Pembinaan kesehatan jiwa masyarakat dan pola asuh anak, Kesehatan olah-raga dan kebugaran jasmani, Program anti tembakau, Imunisasi, Pelayanan pengobatan dan perawatan, Pemberantasan malaria, Pemberantasan penyakit DB, Pem,berantasan TB paru, Pemberantasan deare, Pencegahan penyakit sehat degeneratif, G I z I, JPKM

I. KEHIDUPAN SOSIAL YANG SEHAT

1.

2.

3.

4.

5.

Penanganan kemiskinan dan ketunaan sosial (fakir miskin, korban napza, anak jalanan, pengemis/ gelandangan, tuna susila), Penanganan kecacatan (cacat fisik, cacat mental, cacat fisik dan mental), Penanganan komunitas adat terpencil, Penanganan keterlantaran (anak, lanjut usia/ jompo), Penanggulangan korban bencana, kekerasan (anak, wanita dan usia lanjut), kerusuhan.

Langkah-langkah penting untuk Forum Komunikasi Desa (Kecamatan Sehat)

1.

2.

3.

Merumuskan indikator/ tatanan yang dipilih dan disepakati di tingkat Kecamatan dan Desa, Membina pelaksanaan tatanan yang dipilih, Menyelenggarakan forum diskusi

Penanggung-jawab Tehnis masing-masing tatanan

1.

1.

Dinas PU/Bappeda 2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

Kawasan Permukiman, sarana & Prasarana Umum Kawasan Sarana Lalu- Lintas Kawasan Pariwisata Sehat Kawasan Pertambangan sehat Kawasan Hutan Sehat Kawasan Industri Sehat Kehidupan Masyarakat Yang Sehat Mandiri Kehidupan Sosial yang sehat Ketahanan Pangan & Gizi 2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

Perhubungan/DLLAJR Dinas Pariwisata Dinas Pertambangan Dinas Kehutanan Dinas Perindustrian Dinas Kesehatan Dinas Sosial/ Kesra Dinas Pertanian

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

TATANAN YANG DIUSULKAN DI KECAMATAN …………………….

1.

2.

Kawasan Permukiman, Sarana dan Prasarana Umum; Kawasan Sarana Lalu Lintas Tertib dan Pelayanan Transportasi; Kawasan Pertambangan Sehat; Kawasan Hutan Sehat; Kawasan Industri dan Perkantoran Sehat; Kawasan Pariwisata Sehat; Ketahanan Pangan dan Gizi; Kehidupan Masyarakat Sehat Yang Mandiri; Kehidupan Sosial Yang Sehat.

CONTOH KEGIATAN YANG SUDAH DILAKUKAN OLEH MASYARAKAT

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

Terbentuknya kelompok sepeda sehat, Terwujudnya lingkungan permukiman yang bersih, sehat, hijau, Air sungai terbebas dari limbah, Kelompok pengolahan sampah, IPAL Komunal, Meningkatnya penerapan PHBS di masyarakat/ sekolah, Penanaman pohon perindang/ penghijauan.

Terbntuknya kelompok Jantung Sehat, Terbentuknya paguyuban peduli sungai, Terbentunya paguyuban Lansia.

GANGGUAN ASAP ROKOK

Tribun Jogja Jumat wage, 2 Desember 2011 1.

2.

3.

Perokok sering mengabaikan kepentingan orang lain, Perokok sering tak mempedulikan bahwa mereka memaksa orang disekitar mereka menjadi perokok pasif, Penumpang (angkutan umum) sering dibuat tak berdaya dgn para perokok yang berlagak cuek dengan rokoknya

BEBERAPA USULAN MASYARAKAT

1.

2.

3.

4.

5.

Perlu payung hukum untuk melindungi para perokok pasif, Perokok pasif harus dilindungi Perda, Terbentuknya JSTT (Jogja Sehat Tanpa Asap Rokok), Lingkungan bebas asap rokok merupakan satu-satunya strategi efektip untuk memberikan perlindungan bagi perokok pasip, Penyediaan ruang khusus merokok tak sepenuhnya tepat, pasalnya beberapa tempat benar-benar harus steril dari asap rokok.