Angka Indeks - Official Site of EUPHRASIA SUSY SUHENDRA

Download Report

Transcript Angka Indeks - Official Site of EUPHRASIA SUSY SUHENDRA

ANGKA INDEKS
E. Susy Suhendra
Gunadarma University, Indonesia
ANGKA INDEKS
Angka Indeks atau indeks adalah
angka yang dipakai sebagai
perbandingan 2 atau lebih kegiatan
yang sama dalam waktu yang
berbeda.
1. Periode atau waktu dasar
Periode atau waktu dasar adalah
periode yang dipakai sebagai dasar
dalam membandingkan kegiatan
tersebut.
Periode dasar biasanya dinyatakan
dalam angka indeks, sebesar 100
2. Periode atau waktu berjalan
Periode atau waktu berjalan
adalah periode yang sedang
berjalan atau periode yang
dibandingkan dalam kegiatan
tersebut.
Periode berjalan disebut juga
periode bersangkutan
• Contoh :
Jika penduduk Indonesia pada
tahun 1961 97.085.348 jiwa
Dan Pada tahun 1981 adalah
147.490.298 jiwa
• Untuk periode dasar 1961, didapat :
Indeks penduduk Indonesia 1961 =
97.085.348 X 100% = 100%
97.085.348
Indeks penduduk Indonesia 1981 =
147.490.298 X 100% = 151,92%
97.085.348
[ada kenaikan 151,92% 100%=51,92%]
• Untuk periode dasar 1981, didapat :
Indeks penduduk Indonesia 1981 =
147.490.298 X 100% = 100%
147.490.298
Indeks penduduk Indonesia 1961 =
97.085.348 X 100% = 65,82%
147.490.298
[ada kenaikan 100% - 65,82% =
34,18%]
• Angka indeks dalam prakteknya banyak
digunakan untuk hal-hal berikut ;
1. membandingkan 2 nilai, baik berupa 2
nilai, baik berupa 2 nilai berpasangan,
yaitu nilai tunggal dengan nilai tunggal
lain dari variable yang sama maupun
berupa 2 nilai yang tidak berpasangan,
yaitu suatu nilai dengan serangkaian
nilai dari suatu variable.
2. Melihat besarnya perubahan
atau perkembangan dari waktu
ke waktu. Jadi, merupakan
indikator untuk mengukur
secara kuantitatif terwujudnya
perubahan dalam 2 waktu yang
berlainan.
•
Contoh ;
a. Indeks harga, untuk mengukur
perubahan harga
b. Indeks biaya hidup, untuk mengukur
tingkat inflasi atau maju mundurnya
usaha yang dilakukan
c. Indeks produksi, untuk mengukur
perubahan-perubahan yang terjadi
dalam kegiatan produksi
KEGUNAAN ANGKA INDEKS
Penggunaan angka indeks sangat
luas, hampir semua cabang ilmu
pengetahuan menggunakan angka
indeks ini. Sosiologi menggunakan
angka indeks dalam menghitung
penduduk, psikologi menggunakan
angka indeks kecerdasan (IQ), dan
lain-lain.
CARA-CARA PENGHITUNGAN
ANGKA INDEKS
Pada dasarnya ada 2 cara mengitung angka
indeks.
1. Indeks tidak tertimbang [unweighted
index]
2. Indeks tertimbang [weighted index]
Indeks tidak tertimbang
adalah indeks yang
menghitungnya tanpa
mempertimbangkan weight
atau timbangan yang
merupakan ukuran
penting.
ANGKA RELATIF
Angka relatif biasanya digunakan
untuk mengukur perbedaan atas
satu macam nilai atau harga atau
kuantitas saja, dalam waktu atau
keadaan yang berbeda.
• Misalnya relatif harga jagung mulai tahun
1995 s/d tahun 2000, dengan tahun dasar
1995 adalah sbb :
Tahun
Harga
Relatif harga, tahun 1975 = Rp
Jagung/Kg 100,-
1995
1996
Rp 200
Rp 220
1997
Rp 220
…………100
Rp 220 X 100 = Rp 110
Rp 200
Rp 220 X 100 = Rp 110
Rp 200
Tahun
Harga
Relatif harga, 1975 = 100
Jagung/Kg
1998
Rp 230
1999
Rp 250
2000
Rp 275
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
230 X 100 = Rp 150
200
250 X 100 = Rp 125
200
275 X 100 = Rp 137,5
200
METODE AGREGAT
• Dilakukan dengan membandingkan jumlah
dan harga barang-barang per satuan tiaptiap tahun, yg dinyatakan dengan rumus :
I = ∑Pn x 100
∑Po
Ket :
I = indeks
∑Pn = jumlah variable yang membandingkan (misalnya
harga) pada tahun ke-n
∑Po = jumlah variable yang dibandingkan pada tahun dasar
• Contoh soal ;
Menentukan indeks harga bahan makanan
tahun 2000 dengan tahun dasar 1999
Harga
Macam
Thn 1999
Thn 2000
Beras (1 kg)
Rp 250,Rp 275,Gula (1 kg)
Rp 350,Rp 500,Susu (1 kaleng) Rp 1.500,Rp 1.850,Jagung (1 kg)
Rp 100,Rp 125,Jumlah
Rp 2.200,-
Rp 2.750,-
• Indeks harga tahun 2000 dengan
tahun dasar 1999 (1999 = 100)
adalah ;
I = Rp 2.750,- X 100 = Rp 125,Rp 2.200,-
METODE RATA-RATA
RELATIF
Rumus :
I=
∑ Pn x 100
Po
k
• Kalau kita hitung indeks dari data harga
makanan pada tahun dasar 1999,
hasilnya sebagai berikut :
Angka relatif :
Beras = Rp 275,- x 100 = Rp 110,Rp 250,-
Gula = Rp 500,- x 100 = Rp 142.86,Rp 350,-
Susu = Rp 1.850,- x 100 = Rp 123.33,Rp 1.500,Jagung = Rp 125,- x 100 = Rp 110,Rp 100,Total harga relatif adalah Rp 501.19,Jadi indeks dengan metode rata-rata relatif
adalah : I = Rp 501.19,- = Rp 125.30,4
INDEKS TERTIMBANG
Dalam indeks ini kita memasukkan
unsur weight (timbangan)
terhadap harga-harga yang
dipakai untuk menghitung indeks,
yang menunjukkan tingkat
penting atau tidaknya barang
tersebut.
Rumus :
I = ∑Pn . W x 100
∑Po W
∑Pn = jumlah variable yang membandingkan (misalnya
harga) pada tahun ke-n
∑Po = jumlah variable yang dibandingkan pada tahun dasar
METODE LASPEYRES
Dalam menentukan indeks ini dipakai
penimbang kuantitas pada periode dasar.
Rumus :
I = ∑Pn . Qo x 100
∑Po Qo
• Contoh ;
Menentukan harga dan
kuantitas konsumsi barang A,
B, dan C tahun 1999 dan 2000
adalah sbb
1999
Macam barang
A
B
C
2000
Harga (Po)
Kuantitas (Qo)
Harga (Pn)
Kuantitas (Qn)
Rp 10,Rp 15,Rp 20,-
10
15
0
Rp 15,Rp 17,Rp 22,-
5
10
4
Jumlah
Po.Qo
Pn.Qo
100
225
100
150
255
110
425
515
• Maka Indeks Laspeyres adalah
:
L = 515 x 100 = 121.18
425
METODE PAASCHE
• Dalam menentukan indeks tertimbang
dengan menggunakan penimbang
kuantitas pada tahun yang dicari indeksny (tahun ke-n).
Dengan rumus :
I=
∑Pn . Qn x 100
∑Po Qn
• Contoh :
Dengan menggunakan harga dan
konsumsi barang A, B, dan C, maka
dapat dihitung penggunaan kuantitas
pada tahun ke-n sbb :
Macam barang Harga (Po) Kuantitas (Qn) Pn.Qn
A
B
C
Jumlah
50
150
80
280
75
170
88
333
• Maka indeks Paasche :
I = 333 x 100 = 118.93
280
METODE DROBISH
• Metode Drobish merupakan
penggabungan antara metode Laspeyres
dan metode Paasche dengan mengambil
rata-rata hitungnya…