TEORI KEPRIBADIAN BEHAVIOR B.F. SKINNER

Download Report

Transcript TEORI KEPRIBADIAN BEHAVIOR B.F. SKINNER

TEORI KEPRIBADIAN
BEHAVIOR
B.F. SKINNER
Weni Endahing Warni, M.Psi, psikolog
Drs. E.M. Agus Subekti, M.Kes., M.Psi., psikolog
Lutfi Arya, M.Psi., psikolog
Pendahuluan
 Pendiri : J.B. Watson
 Tahun 1913
 Melahirkan gagasan mengenai pendekatan objektif dalam
mempelajari manusia berdasarkan pandangan yang
mekanistis dan materialistis.
 Ivan Pavlov dg percobaan mengenai classical
conditioning  mengilhami Watson mengembangkan
Behaviorisme
 Perhatian utama Behavioris : pembelajaran (learning) dan
proses belajar
 Tokoh Behaviorisme paling produktif memberikan





gagasan dan penelitian
Paling berpengaruh, berani, dan tegas dalam menjawab
tantangan & kritik2 atas behaviorisme
Minat utama pd analisis eksperimental.
Penyelidikan utama pada tikus atau merpati.
Menerapkan prinsip utama operant conditioning pd
penyelidikan tentang orang dewasa, anak autis, analisis
bahasa, dan perancangan mesin pengajaran.
Skinner Box : pemahaman tingkah laku, khususnya
belajar.
PERSONALITY
dalam konteks SKINNER
 Kumpulan perilaku
 Bekal kajian pengalaman
 Lingkungan membentuk perilaku seseorang 
personality
 Bgmn seseorang merespon dg baik tergantung
pd pengaruh lingkungan
 Yang dilihat dari personality adalah perilaku
sehingga PERSONALITY ADALAH
KUMPULAN PERILAKU
SKINNER
 Kondisi lingkungan sangat menentukan perilaku
 Manusia seperti kotak hitam (black box)
 Semua diatur oleh sistem
Oleh karena itu:
 Sbg organisme manusia tdk dibekali oleh motif,
emosi spt dalam psikoanalisis
 Tetapi manusia memiliki bekal kajian
pengalaman yg sistemik
 Manusia tdk memiliki kekuasaan/ otoritas yg
dominan
 SKINNER menolak konsep otonomi diri
 Penolakan tentang otonomi diri 
Humanistik/ Rogers yg diewujudkan
pada aktualisasi diri
 Manusia sangat dipengaruhi oleh
lingkungan/ tidak otonom/ tidak bebas
 Perilaku manusia dipengaruhi oleh faktor
dr luar diri dg kata lain faktor internal
(seperti: impuls, ketidaksadaran, drive)
 tidak memiliki pengaruh pada
personality
 Keterpaksaan karena rekayasa
lingkungan (social enginering)
 Lingkungan  ada dosen, ruang AC 
menimbulkan perilaku “diam”,
“mematung”  jika tidak ada perilakunya
akan berbeda
 Konsep Drive: dari pandangan anima,
animus  jika ada dirive diakui sebagai
konsekuensi perilaku, tidak muncul dari
dalam
 Contoh:
Pacaran terjadi kehamilan
 merupakan konsekuensi perilaku
laki2 & perempuan
mekanisme  hukum alam, harusnya
diikuti dengan aturan
Membentuk Kepribadian Solid
 Harus ada sistematika, faktor eksternal
yg sistemik disesuaikan dg tujuan
tahapan2 yg tertata
 Kepribadian solid merupakan sasaran,
sehingga untuk mencapainya harus ada
penetapan sasaran