Perkembangan Sistem Informasi Posyandu

Download Report

Transcript Perkembangan Sistem Informasi Posyandu

Perkembangan Sistem Informasi Posyandu Dalam Pelayanan Masyarakat Terintegrasi di Posyandu

Agus Suwandono FKM UNDIP SEMARANG Nam Hotel, Jakarta, 22 Oktober 2013

Garis Besar Pembahasan

I. Latar Belakang dan Pengertian Posyandu II. Perkembangan Posyandu Sebagai Wadah Pelayanan Masyarakat Terintegrasi III. Sistem Informasi Posyandu (SIP) IV. Kegunaan SIP Posyandu V. Tantangan Masa Mendatang VI. Kesimpulan dan usulan

Garis Besar Pembahasan

I. Latar Belakang dan Pengertian Posyandu

II. Perkembangan Posyandu Sebagai Wadah Pelayanan Masyarakat Terintegrasi III. Sistem Informasi Posyandu (SIP) IV. Kegunaan SIP Posyandu V. Tantangan Masa Mendatang VI. Kesimpulan dan usulan

• • • •

Kilas Balik Upaya Pemberdayaan Masyakat di bidang Kesehatan

Dimulai dengan pengembangan Puskesmas masy dan pemb berwawasan kesehatan)  konsep pelayanan terpadu dibidang kesehatan untuk upaya promotif, preventif , kuratif dan rehabilitatif (pelayanan kes dasar, pemberdayaan Awal tahun 1970an  PHC di negara berkembang yang di sambut di Indonesia dengan PKMD (Pemb Kes Masy Desa) Lahirlah banyak upaya pemberdayaan masyarakat di bidang kes misal Taman Gizi, KB-Kes dsb Tahun 1982, SKB 3 menteri Menko Kesra, Menkes dan Mendagri  Posyandu  1x prioritas KIA  mempercepat penurunan AKI &AKB

POSYANDU Pengertian:

Posyandu adalah salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan AKI dan AKB .

SUMBER: PEDOMAN UMUM PENGELOLAAN POSYANDU, DEPKES RI 2006

UKBM

Wahana pemberdayaan masyarakat

Dibentuk atas dasar kebutuhan masyarakat, dikelola oleh, dari, untuk dan bersama masyarakat dgn BIMBINGAN dari PETUGAS PUSKESMAS, LINTAS SEKTOR DAN LEMBAGA TERKAIT LAINNYA

Sangat jelas LAINNYA

POSYANDU

MILIK MASYARAKAT dan dibimbing/dibina oleh PEMERINTAH DAN LEMBAGA TERKAIT SUMBER: PEDOMAN UMUM PENGELOLAAN POSYANDU, DEPKES RI 2006

SASARAN DAN FUNGSI

SASARAN

Seluruh masyarakat, utamanya: 1. Bayi 2. Anak balita 3. Ibu hamil, melahirkan, nifas dan ibu menyusui 4. PUS FUNGSI: 1.

Sebagai wadah pemberdayaan masyarakat dalam alih informasi dan keterampilan dari petugas kepada masyarakat dan antar sesama masyarakat, guna menunjang penurunan AKI dan AKB 2.

Sebagai wadah untuk mendekatkan yankes dasar terutama berkaitan dengan penurunan AKI dan AKB SUMBER: PEDOMAN UMUM PENGELOLAAN POSYANDU, DEPKES RI 2006

PENYELENGGARAAN POSYANDU

WAKTU PENYELENGGARAAN Hari buka sekurang-kurangnya satu hari dalam sebulan TEMPAT PENYELENGGARAAN di lokasi yang mudah dijangkau, dapat di setiap desa/ kelurahan / nagari. Bila diperlukan atau mampu

dusun, RW/RT atau sebutan lainnya yang sesuai. Bisa pada tempat tertentu

Wisma Posyandu, Taman Posyandu dsb PENYELENGGARAAN KEGIATAN POSYANDU Jumlah minimal kader 5 (lima) orang, dengan langkah penyelenggaraan: Langkah I II III IV V Kegiatan Pendaftaran Penimbangan Pengisian KMS Pelaksana Kader Kader Kader Penyuluhan Kader Pelayanan Kesehatan Petugas kesehatan, dibantu kader

KEGIATAN POSYANDU Utama 1. KIA a. Ibu hamil b. Ibu nifas & menyusui c. Bayi dan anak balita 2. KB 3. Immunisasi 4. Gizi 5. Pencegahan dan penanggulangan diare

Pengembangan/Tambahan

Masyarakat karena kebutuhannya bisa menambah kegiatan tertentu: perbaikan kesehatan lingkungan, pencegahan dan pemberantasan penyakit tertentu atau kegiatan sektor lain yang dibutuhkan untuk mendukung Posyandu

Sebaiknya tercermin dari hasil SMD, MMD dan sebaiknya setelah kegiatan utama berjalan baik dan mendapat dukungan penuh dari masy setempat dan pemerintah setempat SUMBER: PEDOMAN UMUM PENGELOLAAN POSYANDU, DEPKES RI 2006

• • •

PEMBINAAN POSYANDU Pembinaan dilaksanakan secara terpadu melalui Pokja Posyandu di tingkat desa/kelurahan Pembinaan meliputi

– –

Peningkatan pengetahuan dan ketrampilan pengurus dan kader Pembinaan administrasi penyelenggaraan dan keuangan Bentuk Pembinaan

– – – –

Rapat koordinasi berkala Pokja Posyandu Kunjungan bimbingan dan fasilitasi Menghadiri rapat-rapat yang diselenggarakan masyarakat Penghargaan kepada pengurus dan kader Posyandu yang berprestasi SUMBER: PEDOMAN UMUM PENGELOLAAN POSYANDU, DEPKES RI 2006

Organisasi Pengelola

• • • • Sejak dibentuk 1982 sampai sebelum era reformasi  TP-PKK menjadi pengelola utama Posyandu mulai dari Pusat sampai ke Desa bahkan sampai ke RW, RT dan Dasa Wisma Demikian dominannya TP-PKK mengelola Posyandu   tahun 1990an awal diperkirakan kurang lebih 250 ribu Posyandu sudah terbentuk rata-rata 3-4 Posyandu perdesa/kelurahan Tahun 1989: PKK mendapatkan Sasakawa (WHO) dan Maurice Pate (UNICEF) Awards Agar lintas sektoral terjalin dengan baik dibentuk Pokjanal Posyandu mulai dari pusat sampai Kabupaten/Kota

• • • • •

Monitoring dan Evaluasi

Kegiatan Posyandu memerlukan monitoring dan evaluasi Kesepakatan perlunya dikembangkan indikator keberhasilan sederhana dari Posyandu berdasarkan sasaran yaitu bayi, anak balita, ibu hamil dan PUS Misal Bayi: hasil penimbangan bulanan, diare/pneumoni, imumisasi dsb, ibu hamil  tablet besi, PUS  jenis kontrasepsi K1, K4, Bervariasi dari satu tempat ketempat lain Agar dapat dimonitor dan eval nasional, prov, kab. Kota, kecamatan dan desa  dikembangkan SIP  dengan dana Sasakawa/Maurice Pate award

Garis Besar Pembahasan

I. Latar Belakang dan Pengertian Posyandu

II. Perkembangan Posyandu Sebagai Wadah Pelayanan Masyarakat Terintegrasi

III. Sistem Informasi Posyandu (SIP) IV. Kegunaan SIP Posyandu V. Tantangan Masa Mendatang VI. Kesimpulan dan usulan

RISKESDAS 2007, BALITBANGKES DEPKES RI, 2007: PEMANFAATAN POSYANDU/POSKESDES DI INDONESIA % 70 60 50 40 30 20 10 0 27.3

62.6

10.3

PEMANFAATAN POSY/POSKESDES MEMANFAATK AN TAK MEMBUTUHKA N TAK MANF DG ALASAN LAIN

RISKESDAS 2007, BALITBANGKES DEPKES RI, 2007: ALASAN TIDAK MEMANFAATKAN POSYANDU/POSKESDES DI INDONESIA % 50 40 30 26.1

20 10 0 24.3

49.6

PEMANFAATAN POSY/POSKESDES JAUH TAK ADA LAYAN TAK LENGKAP

RISKESDAS 2007, BALITBANGKES DEPKES RI, 2007: PEMANFAATAN POSYANDU/POSKESDES MENURUT JENIS PELAYANAN DI INDONESIA 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 PEMANFAAT MENURUT JENIS PELAYANAN TIMBANG SULUH IMUN KIA KB PNGOB DS PMT SUP GIZI KONS RES

(%) 100 Persentase Puskesmas dengan Keberadaan UKBM, Rifaskes 2011

96,3

80 60

74,2

40 20

24,2 25,6 22,7 13,2 17 10 18,2 6,1

0 Posyandu Posyandu lansia POD/WOD SBH Poskestren Dana sehat Peduli lansia Peduli HIV AIDS Peduli TB Paru Kel peduli lain 17

(%) 100 Persentase Puskesmas Berdasarkan Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat, Rifaskes 2011 80 60

50 60,4 67,1 56,3 57,9 44 54,4 54,4

40

29,5

20

9,6

0 SMD MMD Pertemuan Kader Lintas Sektor Pembinaan Pelatihan Kader Baru Pelatihan Kader Lama Pelatihan Toma Pelatihan LSM Supervisi 18

Perkembangan Posyandi Integrasi

• • • • Taman Posyandu: integrasi Posyandu, BKB dan PAUD Ada yang beritegrasi dengan salah satu, PAUD atau BKB Ada yang berintegrasi dengan upaya-upaya UKBM lainnya misalnya dengan Posyandu Lansia Ada yang berintegrasi dengan upaya-upaya sosial lainnya

Permasalahan

• • • • Sejak reformasi, jarang dilakukan pelatihan dan refreshing kader serta pengelola Posyandu lagi. Caranya hanya “getok tular” yang makin lama mutu dan pengetahuan kader dan pengelola Posyandu makin menurun  ada isilah DDTKB Inti pemantauan pertumbuhan dilupakan Sistem rujukan juga terlupakan Demikian juga penyuluhan

Garis Besar Pembahasan

I. Latar Belakang dan Pengertian Posyandu II. Perkembangan Posyandu Sebagai Wadah Pelayanan Masyarakat Terintegrasi

III.Sistem Informasi Posyandu (SIP)

IV. Kegunaan SIP Posyandu V. Tantangan Masa Mendatang VI. Kesimpulan dan usulan

Sistem Informasi Posyandu (SIP)

• • • • Seperti dikemukakan sebelumnya kegiatan Posyandu memerlukan monitoring dan evaluasi Pertanyaannya, oleh karena dilakukan oleh dan untuk masyarakat maka data yang dikumpulkan guna monitoring dan evaluasi haruslah merupakan variabel yang sederhana, mudah didapat dan mudah diartikan, tetapi harus cukup peka untuk bisa menunjukkan keberhasilan Posyandu Variabel yang dikumpulkan pada prinsipnya meliputi dua hal: 1. variabel demografi dan identifikasi sasaran, dan 2 variabel hasil kegiatan menurut sasaran Ada variabel teknis yang dikumpulkan tetapi diisi oleh tenaga teknis (Puskesmas dan KB) misalnya sakit apa, hasil pemeriksaan kehamilan dan jenis KB

Variabel yang Dikumpulkan

• • Variabel demografi misal umur, jumlah anak, (kematian) Variabel identifikasi dan sosial misalnya pekerjaan, alamat rumah, pendidikan • • Variabel pencapaian kegiatan: 1. Bayi: BB, TB, imunisasi. 2 Balita: BB, imunisasi, vit A. 3. Ibu hamil, bersalin dan nifas: K1, K4, Pn, Kn; 4. PUS: jenis kontra sepsi Variabel teknis oleh petugas: jenis penyakit

• • •

Perkembangan SIP (1)

SIP pertama kali dikembangkan oleh TP-PKK dengan Badan Litbangkes, UI, YIS, Pokjanal Posyandu Nasional dan Dit Jen Bangdes tahun 1989, dengan menggunakan dana hadiah Sasakawa dan Maurice Pate Award Hasilnya dituangkan dalam bentuk Inmendagri no 9 /1991 (??? kalau tak salah) dengan hanya 4 formulir sasaran, 1 buku rekapitulasi, dan 1 buku catatan untuk balita dan ibu hamil Dalam perkembangannya, terjadi tambahan buku bantu, buku kohort dsb sehingga sampai sekarang bervariasi, tergantung pada inisiasi daerah, apalagi setelah desentralisasi, seakan-akan TP-PKK kurang kewenangannya

Perkembangan SIP (2)

• • Banyaknya proyek-proyek di daerah yang dibantu oleh beberapa donor luar negeri maupun dalam negeri  pengembangan SIP makin bervariasi Ada upaya-upaya yang sedang dilakukan oleh beberapa ahli dan pemerhati Posyandu yang saat ini akan kembali menyederhanakan SIP seperti yang diupayakan oleh Unicef dengan PPWS KIA, dr. Budi Subianto dan teman-teman di Papua, beberapa NGO di NTT dan sebagainya

Garis Besar Pembahasan

I. Latar Belakang dan Pengertian Posyandu II. Perkembangan Posyandu Sebagai Wadah Pelayanan Masyarakat Terintegrasi III. Sistem Informasi Posyandu (SIP)

IV.Kegunaan SIP Posyandu

V. Tantangan Masa Mendatang VI. Kesimpulan dan usulan

• • • • • •

Apa Kegunaan SIP?

Untuk lebih mendorong peran masyarakat dalam menyehatkan diri dan kelompoknya Untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas kegiatan dan pelayanan setempat (berbasis masyarakat) Untuk menjaga kesinambungan kegiatan pelayanan masyarakat dari dan oleh masyarakat Untuk perencanaan kegiatan pelayanan masyarakat Untuk monitoring dan evaluasi hasil kegiatan atau ouput pelayanan baik tingkat: RT, RW, Desa/Kelurahan, Kabupaten/Kota, Provinsi maupun nasional Untuk mempererat kerjasama antara masyarakat dan petugas

Garis Besar Pembahasan

I. Latar Belakang dan Pengertian Posyandu II. Perkembangan Posyandu Sebagai Wadah Pelayanan Masyarakat Terintegrasi III. Sistem Informasi Posyandu (SIP) IV. Kegunaan SIP Posyandu

V. Tantangan Masa Mendatang

VI. Kesimpulan dan usulan

• • • • •

Tantangan Masa Depan (1)

SIP hendaknya sederhana mungkin karena yang melaksanakan adalah masyarakat yang tidak dibayar, saat ini kevcenderungan untuk menjadi volunteer sudah jauh menurun Program Jaminan Kesehatan Nasional yang akan diberlakukan mulai 1 Januari 2014  nasib Posyandu???

Perbaikan UU 32/2004  apakah bisa dimanfaatkan agar SIP menjadi lebih baik Dana ADD dan lainnya  apa dapat dipergunakan untuk insentif kader dalam meningkatkan tanggung jawabnya mengisi SIP Peran Pokjanal Posyandu????

Tantangan Masa Depan (2)

• • • • • Pencapaian RPJPN (UU) dan RPJPN Kes (Kep Menkes)  ???

Fakta SDKI  AKB  kenaikan AKI dan stagnan nya pencapaian MDG diragukan tercapai Post MDG  Presiden SBY sebagai wakil ketua Kualitas, pemerataan dan kesinambungan yankes di Indonesia Pendekatan “Life cycle”

MTR RPJMN KESEHATAN

NO

1 2 3 4 5 6 7 8 9

INDIKATOR

Umur harapan hidup (tahun) Angka kematian ibu melahirkan per 100.000 kelahiran hidup Persentase ibu bersalin yang ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup Prevalensi kekurangan gizi (gizi kurang dan gizi buruk) pada anak balita Total Fertility Rate (TFR): Angka Kelahiran Total (per perempuan usia reproduksi ) Persentase jangkauan akses sumber air bersih Prevalensi kasus HIV (% penduduk 15 tahun ke atas yang memiliki pengetahuan HIV dan AIDS) Menurunnya kasus malaria (Annual Parasite Insidence API) 10 Persentase penduduk yang memiliki jaminan kesehatan

STATUS AWAL (2009)

70,7 228

2010

70,9 n.a

CAPAIAN 2011

71,1 n.a

2012

71,1 259/ 359

TARGET 2014

72,0

STATUS

2 118 3 84,3 34 18,4 2,6 47,7 66,2 1,85 n.a

1) 84,8 34 17,9 2,4 44,19 55,04 57,5 4) 1,96 59,1 2) 86,38 88,64 34 n.a

n.a

n.a

1,75 63,1 32 3) n.a

2,6 n.a

3) 79,5 1,69 3) 64,58 90 24 <15,0 2,1 68 90 1 80,10 2 3 2 3 3 2 3 2

Agenda Post-2015 yang terkait bidang kesehatan

3.

Provide quality education and lifelong journey 4 .

Ensure Healthy Lives 5.

Ensure food security and good nutrition 6.

Achieve Universal Access to Water and SAnitation 3a. Increase by x% the proportion of children able to access and complete pre-primary education 4a. End preventable infant and under-5 deaths

4b. Increase by x% the proportion of children, adolescents, at-risk adults and older people that are fully vaccinated 4c. Decrease the maternal mortality ratio to no more than x per 100,000 4d. Ensure universal sexual and reproductive health and rights 4e. Reduce the burden of disease from HIV/AIDS, tuberculosis, malaria, neglected tropical diseases and priority non-communicable diseases

5a. End hunger and protect the right of everyone to have access to sufficient, safe, affordable, and nutritious food 1, 2

5b. Reduce stunting by x%, wasting by y%, and anemia by z% for all children under five 5c. Increase agricultural productivity by x%, with a focus on sustainably increasing smallholder yields and access to irrigation 5d. Adopt sustainable agricultural, ocean and freshwater fishery practices and rebuild designated fish stocks to sustainable levels 5e. Reduce postharvest loss and food waste by x%

6a. Provide universal access to safe drinking water at home, and in schools, health centers, and refugee camps

6b. End open defecation and ensure universal access to sanitation at school and work, and increase access to sanitation at home by x% 6c. Bring freshwater withdrawals in line with supply and increase water efficiency in agriculture by x%, industry by y% and urban areas by z% 6d. Recycle or treat all municipal and industrial wastewater prior to discharge 32

Lifecycle approach

7. Lansia 1. Bayi 2. Balita 6. Ibu hamil 3. Usia sekolah 4. Remaja 5. Usia produktif

Proporsi Penyebab Kematian umur 0-6 hari + IUFD dan 7-28 hari di 15 Kabupaten/Kota, tahun 2011 No Penyebab kematian 1 Asphyxia 2 IUFD 3 Premature 4 Sepsis neonatorum 5 Congenital malformation of the circulatory 0-6 hr + IUFD (n=1701) 32,6 Penyebab Kematian Pneumonia 24,2 12,3 8,6 1,2 Sepsis Neonatorum Congenital malformation Diarrhoea Tetanus 7-28 hr (n=280) 15,0 11,1 10,7 2,5 1,8 Sumber: Laporan Registrasi Penyebab Kematian di 15 Kab/Kota, Litbangkes, 2011

No Proporsi Penyebab Kematian umur 29 hari-11 bulan di 15 Kabupaten/Kota tahun 2011 Penyebab kematian 1 Pneumonia 2 3 4 5 6 Diarrhoea Congenital malformation Symptoms and Signs Meningitis Septicaemia 7 8 DHF Transport accidents 9 Measles 10 Anemia 29 hari-11 bln (n=700) 23,3 17,4 6,3 5,9 5,4 4,4 1,9 1,0 0,7 0,6 Laporan Registrasi Penyebab Kematian di 15 Kab/Kota, Litbangkes, 2011

Proporsi Penyebab Kematian umur 1-4 tahun di 15 Kabupaten/Kota tahun 2011 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Penyebab Kematian Pneumonia Diarrhoea Accidental drowning Meningitis DHF Congenital malform Transport Accidents Septicaemia Malnutrition 1-4 tahun (n=473) 20,5 13,3 4,9 4,7 3,6 3,4 3,2 2,7 1,7 Laporan Registrasi Penyebab Kematian di 15 Kab/Kota, Litbangkes, 2011

Proporsi Penyebab Kematian kelompok umur 25-34 tahun di 15 Kab/Kota menurut jenis kelamin, thn 2011

No 1 2 5 6 3 4 7 8 9 10 Penyebab kematian Transport accidents Respiratory Tuberculosis Diseases of the Liver Ischaemic heart diseases HIV Stroke Symptoms adn Signs Thyphoid Other heart diseases Malaria Laki-laki (n=1032) 17,2 10,5 5,6 5,0 4,7 3,8 2,7 2,5 2,2 2,1 Penyebab Kematian Respiratory Tuberculosis Transport accidents Ischaemic heart diseases Diseases of the Liver Symptoms and Signs Typhoid Stroke Pneumonia Diabetes Mellitus Diarrhoea

Laporan Registrasi Penyebab Kematian di 15 Kab/Kota, Litbangkes, 2011

Perempuan (n=784) 9,3 7,5 5,6 5,2 4,7 4,1 4,0 2,9 2,7 2,6

Proporsi Penyebab Kematian kelompok umur 35-44 tahun di 15 Kab/Kota menurut jenis kelamin, tahun 2011

No Penyebab kematian Laki-laki (n=1515) Penyebab Kematian 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Ischaemic heart diseases Stroke Respiratory Tuberculosis Diseases of the Liver Diabetes mellitus Chronic lower respiratory dis Other heart diseases Pneumoni Hypertensive diseases 10 Septicaemia 10,9 9,4 9,4 8,7 5,0 3,0 2,9 2,1 2,0 1,8 Stroke Respiratory Tuberculosis Ischaemic heart diseases Diabetes Mellitus Diseases of the Liver Other heart diseases Malignant neoplasm of cervix uteri Chronic lower respiratory Other direct obstetric death Hypertensive diseases

Laporan Registrasi Penyebab Kematian di 15 Kab/Kota, Litbangkes, 2011

Perempuan (n=1171) 10,4 9,1 7,0 5,1 4,2 4,1 3,7 3,6 3,5 2,7

Proporsi Penyebab Kematian kelompok umur 45-54 Tahun di 15 Kab/Kota menurut jenis kelamin,thn 2011

5 6 1 2 3 4 7 No Penyebab kematian Stroke Ischaemic heart diseases Respiratory Tuberculosis Diseases of the liver Diabetes mellitus Transport accidents Chronic lower respiratory dis Laki-laki (n=2982) 17,2 13,1 8,3 8,2 8,0 4,0 3,4 Penyebab Kematian Stroke Diabetes mellitus Ischaemic heart diseases Respiratory Tuberculosis Diseases of the liver Other heart diseases Hypertensive diseases 8 Other heart diseases 3,3 Chronic lower resp. dis 9 10 Hypertensive diseases Malignant neoplasm of liver 3,1 2,0 Transport accidents Septicaemia

Laporan Registrasi Penyebab Kematian di 15 Kab/Kota, Litbangkes, 2011 21 November 2012

Perempuan (n=2280) 17,0 12,9 9,4 6,7 5,2 4,2 3,7 3,6 1,9 1,9

Garis Besar Pembahasan

I. Latar Belakang dan Pengertian Posyandu II. Perkembangan Posyandu Sebagai Wadah Pelayanan Masyarakat Terintegrasi III. Sistem Informasi Posyandu (SIP) IV. Kegunaan SIP Posyandu V. Tantangan Masa Mendatang

VI.Kesimpulan dan usulan

INTERVENTI ON FOR NEO

6 YEARS SHOULD BE AN INTEGRATED PACKAGE INCLUDING THEIR MOTHERS ANC MOTHERS W/ UNDERFIVE CHILDREN

“BKB-KEMAS”

HEALTH, NUT & FP, GROWTH EDUCATION ETC 100% HOW ABOUT THE ROLES OF FAMILY? SIAGA”

”DESA 80% IMMUN EARLY DETECTION AND GROWTH MONITORING NUTRITION “PAUD” PACKAGE EKC BR FEED NEO CARE B O R N N E O ???

1.5yrs

“POSYANDU”

- SIMPLE HEALTH EDUC SUCH AS HAND WASHING - SIMPLE PRACTICE FOR GARBAGE DISPOSAL 2 yrs 5 yrs

“PAUD”

6 yrs AGE A.SUWANDONO, JULY 2007: BAPPENAS

SIAPA YG PUNYA?

SIAPA YG BRTG JWB?

SIAPA TG BINA TEKNIS ORGANISASI DAN PROGRAMNYA SIAPA YG TG JAWAB PERENCANAAN DAN EVAL & MONITORING?

DSB INFORMASI – TELEKOM - TRANSPORT PERTAHANAN PERTANIAN POSYANDU L1 L2 L3 L4 L5 BKB KEMAS PETERNAKAN PENDIDIKAN PAUD P4K SOSIAL - BUD DLL EKONOMI DESA SIAGA DSB.

PEMBANGUNAN DESA TERPADU

• • • • •

SIP

Harus tetap dikembangkan secara lintas sektoral dengan koordinasi Pokjanal Posyandu PKK tetap merupakan pengelola Posyandu dan SIP yang potensial  perlu dukungan taknis dan administratif SIP harus sederhana, mudah dimengerti, mudah dibaca dan diartikan SIP dipakai sebagai bahan untuk monitoring, supervisi dan evaluasi program Posyandu secara lokal Untuk tk. desa/kelurahan, kecamatan dan selanjutnya harus disepakati apakah akan dikelola PKK atau yang lain??? (dinas teknis, pokjanal, pemda?)