Transcript Teknis KF-1 - WordPress.com
KONSEP DASAR
KEAKSARAAN FUNGSIONAL
disampaikan oleh:
DJUKRI, M.Pd
DINAS P DAN K PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2006
1
Pengertian-pengertian
Apa yang dimaksud dengan buta aksara murni?
Buta aksara murni adalah penduduk yang sama sekali tidak dapat membaca, menulis dan berhitung dengan sistem aksara apapun juga . . 2
Apa yang dimaksud dengan melek aksara?
Melek aksara ditafsirkan sebagai melek aksara latin dan angka , melek bahasa Indonesia dan pengetahuan dasar. Dengan demikian
melek aksara
adalah penduduk yang memiliki kemampuan-kemampuan tersebut sehingga dapat meningkatkan mutu dan taraf hidupnya.
3
Apa yang dimaksud dengan keaksaraan fungsional?
Keaksaraan fungsional terdiri dari dua konsep yaitu “keaksaraan” dan “fungsional”. Keaksaraan (literacy) secara sederhana diartikan sebagai
“kemampuan untuk membaca dan menulis”
. Keaksaraan didefinisikan secara luas sebagai pengetahuan dasar dan keterampilan yang diperlukan oleh semua warga negara dan salah satu fondasi bagi penguasaan kecakapan-kecakapan hidup yang lain. Sedangkan terminologi (istilah)
fungsional
dalam keaksaraan, berkaitan erat dengan fungsi dan/atau tujuan dilakukannya pembelajaran di dalam program pendidikan keaksaraan, serta adanya jaminan bahwa hasil belajarnya benar-benar
“bermakna/bermanfaat/berfungsi”
atau fungsional bagi “peningkatan mutu dan taraf hidup” warga belajar dan masyarakatnya. 4
KEAKSARAAN FUNGSIONAL ADALAH
SUATU PENDEKATAN ATAU CARA UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN WB DLM MENGUASAI DAN MENGGUNAKAN KETERAMPILAN MENULIS, MEMBACA, BERHITUNG, BERFIKIR, MENGAMATI, MENDENGAR DAN BERBICARA YANG BERORIENTASI PADA KEHIDUPAN SEHARI – HARI DILINGKUNGAN SEKITAR WARGA BELAJAR.
5
Tujuan Program Keterampilan CALISTUNG Kemampuan FUNGSIONAL Melek aksara LATIN dan angka ARAB Melek Bahasa Indonesia dan Pengetahuan Dasar
Peningkatan Mutu & Taraf Hidup 6
PRINSIP DAN STRATEGI KF
KONTEKS LOKAL
DESAIN LOKAL
PROSES PARTISIPATIF
7
KONTEKS LOKAL
PROGRAM BERDASARKAN HASIL ANALISA LINGKUNGAN DAN MINAT/KEBUTUHAN W.B.
BAHAN BELAJAR DARI *KEHIDUPAN SEHARI-HARI *HASIL TULISAN WARGA BELAJAR *LITERARATUR-2 YANG RELEVAN
8
RANCANGAN LOKAL
KURIKULUM DIBUAT OLEH TUTOR > Kemampuan Warga Belajar > Minat dan Kebutuhan W.B.
KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR > BERDASARKAN 5 STRATEGI KF (1) Membaca, (2) Menulis, (3) Berhitung, (4) Diskusi Dan (5) Aksi.
9
PROSES PARTISIPATIF
W.B. MEMILIH TOPIK BELAJAR.
W.B. DILIBATKAN DALAM PROSES MEMBUAT RENCANA BELAJAR.
W.B. DILIBATKAN DALAM PROSES MEMBUAT BAHAN BELAJAR.
10
HASIL AKTIF CARA DAN HASIL KBM SANGAT AKTIF
BELAJAR DARI PENGALAMAN SENDIRI
MEMBUAT BAHAN BELAJAR SENDIRI
MENGUNJUNGI LEMBAGA/INSTANSI LAIN.
BELAJAR KETERAMPILAN DAN CALISTUNG SEKALIGUS.
11
TAHAP-TAHAP KEAKSARAN FUNGSIONAL
TAHAP PEMBERANTASAN (Keaksaraan Dasar)
TAHAP PEMBINAAN (Keaksaraan Lanjutan/kemampuan fungsional)
TAHAP PELESTARIAN (penerapan dalam kehidupan sehari hari/mandiri)
12
TAHAP PEMBERANTASAN
•
WARGA BELAJAR DAPAT : MEMBACA, MENULIS DAN BERHITUNG SECARA SEDERHANA
TUTOR MEMBANTU WARGA BELAJAR UNTUK MENGHILANGKAN PIKIRAN DAN PERASAAN TIDAK MAMPU
.
13
TAHAP PEMBINAAN
WARGA BELAJAR SUDAH BISA :
MENULIS, MEMBACA, BERHITUNG TETAPI PENGGUNAAN TANDA BACA DAN KALIMAT YANG LEBIH LENGKAP MASIH MEMERLU BANTUANG ORANG LAIN.
TUTOR MEMBANTU W.B. MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN FUNGSIONAL. -MENULIS KWITANSI, MENGISI FORMULIR, MEMBACA PETUNJUK, MENULIS SURAT DLL.
14
TAHAP PELESTARIAN
WB SUDAH DAPAT MENGGUNAKAN KEMAMPUAN CALISTUNG DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI.
DAPAT MEMECAHKAN MASALAH KEHIDUPANNYA.
MEMBUKA JALAN UNTUK MENDAPATKAN SUMBER-SUMBER KEHIDUPANNYA.
DAPAT MELAKSANAKAN KEHIDUPAN SEHARI-HARI SECARA EFEKTIF DAN EFISIEN
DAN LAIN LAIN.
15
PRINSIP PENYELENGGARAAN KONTEKS LOKAL DESAIN LOKAL PARTISIPATIF FUNGSIONALISASI HASIL BELAJAR
16
1
KOMPONEN PROGRAM
TUTOR
WARGA BELAJAR
PENYELENGGARA/PENGELOLA KELOMPOK BELAJAR TENAGA SUPPORT SYSTEM TEMPAT DAN WAKTU
17
2
KOMPONEN PROGRAM STRUKTUR PENYELENGGARAAN PROGRAM PROGRAM BELAJAR PROSES PEMBELAJARAN BAHAN DAN MEDIA BELAJAR EVALUASI BELAJAR FUNGSIONALISASI HASIL BELAJAR
18
Persyaratan Tutor
1. Berpendidikan minimal SLTA 2. Telah mengikuti pelatihan Tutor; 3. Berasal dari daerah setempat; 4. Mampu mengelola proses pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan belajar WB, dan menguasai subtansi materi yang akan dibelajarkan; 5. Mampu mengembangkan metode pembelajaran partisipatif; dan memiliki komitmen tinggi terhadap tugas dan kewajibannya sebagai Tutor.
19
Persyaratan Warga Belajar
1. Warga masyarakat buta aksara 2. Perempuan 3. Miskin/marjinal 4. Prioritas usia 15-44 tahun 5. Putus SD/MI kelas 1-3
20
Persyaratan Penyelenggara/Pengelola
Dapat dilakukan oleh instansi pemerintah, LSM, yayasan, Ponpes, PKBM, Individu, dengan persyaratan sebagai berikut: 1. Memiliki data dasar buta aksara 2. Memiliki Tutor sesuai persyaratan 3. Mampu mengelola melaksanakan program dan mengadministrasikanya; 4. Mampu mengusahakan dan menyediakan, sarana dan prasarana yang diperlukan untuk menyelenggarakan Kejar KF
21
Persyaratan Kelompok Belajar
Kejar dapat dibentuk dimana saja dengan prioritas utama pada daerah-daerah yang memiliki angka buta huruf tinggi dengan persyaratan: 1. Setiap kelompok terdiri 20 WB 2. Dibimbing seorang Tutor yang sudah dilatih.
3. Boleh membentuk Kejar multi level.
4. Waktu pertemuan di Kejar minimal 2–3 kali seminggu @ 90 menit 5. Tersedia tempat belajar, dan tersedia bahan-bahan belajar yang relevan dengan kebutuhan dan minat, serta masalah yang dihadapi warga belajar.
22
Persyaratan Tenaga Support System
Dapat dilakukan oleh instansi pemerintah, LSM, yayasan, Ponpes, PKBM, Individu, dengan persyaratan sebagai berikut: 1. Memahami seluk-beluk program KF 2. Mampu untuk membina dan mensupervisi Kejar 3. Mampu memberikan solusi yang dihadapi Kejar 4. Mampu mengusahakan dan menyediakan, sarana dan prasarana yang diperlukan untuk menyelenggarakan Kejar KF 5. Mampu memfaslitasi jaringan kemitraan
23
Persyaratan Tempat dan Waktu
Dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja dengan ketentuan sebagai berikut: TEMPAT: 1. Mudah dijangkau oleh WB dan nyaman 2. Sebaiknya di PKBM,rumah, tempat ibadah atau saung 3. Tersedia sarana untuk belajar WAKTU: 1. Minimal 2–3 kali seminggu @ 90-120 menit 2. Memperhatikan waktu luang WB 3. Berdasarkan atas kesepakatan WB dan Tutor
24
Struktur Penyelenggaraan Program
1. Harus sampai pada tingkat Kejar 2. Menekankan otonomi kelompok 3. Bersifat bottom-up
Program Belajar
Harus memperhatikan:
• Konteks Lokal (minat dan kebutuhan belajar WB) • Disain Lokal (Dirancang bersama WB untuk
memenuhi minat dan kebutuhan belajar WB)
• Bersifat
Partisipatif (melibatkan WB dari Perencanaan, Pelaksanaan sampai Penilaian)
• Fungsionalisasi
Hasil bermanfaat, fungsional dan menjawab permasalahan keaksaraan yang dihadapi WB) Belajar (bermakna,
25
Proses Pembelajaran
1. Bersifat andragogis dan dialogis 2. Mengutamakan daur: diskusi~menulis~ membaca~ berhitung~dan aksi belajar dalam .
3. Aksi: tidak hanya bersifat keterampilan vokasional, tetapi juga kemampuan lain yang diperlukan warga 5. Memperhatikan kehidupannya, bank/koperasi/pos, dan sebagainya.
Domain seperti tentang kesehatan, mendidik anak, berhubungan dengan 4. Memanfaatkan ide/gagasan, pengalaman, informasi, pengetahuan, keterampilan yang dimiliki WB.
Calistung Fungsional (mutu hidup), Domain Keterampilan Fungsional (taraf hidup)
26
Bahan dan Media Belajar
Memperhatikan azas 9 M
• Mudah • Murah • Meriah • Menarik • Mempan (up to date)
6. Manfaat 7. Mustajab (Efektif) 8. Mangkus (Efisien) 9. Mustari (Continue)
Menggunakan potensi yang ada Tidak harus berasal dari buku paket Dapat dibuat dan diciptakan oleh WB bersama Tutor
27
Evaluasi Belajar
WB terus menerus mengikuti perkembangan dan efek-efeknya pada komunitas, bila perlu mengadakan perbaikan program.
Warga belajar dan Tutor bersama-sama menjadi evaluator.
Penekanan pada proses evaluasi ini adalah pada evaluasi diri sendiri (self evaluation) dan kemajuan belajarnya.
28
Fungsional Hasil Belajar
Harus dapat diterapkan atau difungsionalisasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Harus dapat menjawab permasalahan keaksaraan yang dihadapi WB.
Mereka harus dapat menerapkan kemampuan baca tulis-hitungnya dalam kehidupan, seperti dalam mengisi (membaca-menulis-berhitung) berhubungan dengan bank dan sebagainya.
formulir KTP, menulis dan berkirim surat melalui kantor pos,
29
ETOS KERJA PROFESIONAL PELATIH TUTOR KF MEMBENTUK MASYARAKAT PEMBELAJAR SEPANJANG HAYAT DILANDASI OLEH KEBUTUHAN UNTUK BERPRESTASI KERJA ADALAH : Rahmat Amanah Ibadah Panggilan Aktualisasi Seni Bekerjalah tuntas penuh ketulusan Bekerjalah tuntas penuh tanggung jawab Bekerjalah tuntas penuh pengabdian Bekerjalah tuntas penuh integritas Bekerjalah tuntas penuh penjiwaan Bekerjalah tuntas penuh kreativitas
30
TERIMA KASIH
“ Belajar Terus Berkarya Tanpa Putus”
31