MINERAL MIKRO BESI (Fe) - Metabolisme Zat Gizi Makro

Download Report

Transcript MINERAL MIKRO BESI (Fe) - Metabolisme Zat Gizi Makro

MINERAL
MIKRO
BESI (Fe)
MINERAL MIKRO
BESI (Fe)
Besi  Banyak terdapat dalam tubuh manusia dan hewan :
3- 5 gram.
Fungsi essensial sbg alat angkut oksigen paru-paru
kejaringan tubuh dan angkut electron kedalam sel.
Absorpsi  Transferin berfungsi untuk mengangkut Fe dari
saluran cerna ke sel mukosa usus melalui darah ke seluruh
tubuh.
 Pada umumnya Fe di absorpsi dalam bentuk nonheme di
dalam usus dalam bentuk yang mudah larut. Fe yang di
absorpsi dalam bentuk fero pada pH 7.
Faktor Absorpsi  5 -15 % orang dewasa besi baik, 50 %
defisiensi . 40 % dalam hewani besi – hem. Besi non hem
dan hem terdiri atas asam amino yang mengikat besi dan
membantu penyerapan. Vit C dalam bentuk feri menjadi fero.
Fungsi
Proses Respirasi sel (kofaktor enzim yang terlibat dalam
reaksi oksidasi – reduksi)
Metabolisme energi dalam bentuk Hemoglobin : 80%
(molekul protein mengandung besi dari sel darah merah
dan mioglobin didalam otot), besi bekerja sama dengan
rantai protein pengangkut elektro. Protein memindahkan
hydrogen dan elektron menghasilkan energi ke oksigen
membentuk air  ATP.
AKG : Widya Karya Pangan dan Gizi tahun 1998
Bayi 3 – 5 mg,
Balita 8-9 mg,
Anak Sekolah 10mg,
Remaja laki-laki 14-17mg,
Remaja Perempuan 14-25mg,
Dewasa Laki-laki 13mg,
Dewasa Perempuan 14-26mg,
Bumil +20mg, Ibu menyusui +2mg.
Sumber besi
Makanan hewani (besi hem) : daging, ayam, ikan 40%
Makanan nabati (nonhem) : serealia, kacang-kacangan,
sayuran hijau, dan buah-buahan/vit C.
Akibat kekurangan
Defisiensi besi  anak-anak, remaja, bumil dan menyusui
serta pekerja berpenghasilan rendah. Sejak 25 tahun
terakhir pengaruh kualitas SDM/kemampuan belajar dan
produktivitas kerja menurun, akibat dari konsumsi makan
tidak seimbang, perdarahan karena cacingan/luka, GE.
Tanda pucat, lemah, letih, pusing, nafsu makan kurang,
kemampuan kerja, kekebalan tubuh, kebugaran tubuh
menurun. Pada anak-anak  apatis, mudah tersinggung,
kemampuan konsentrasi belajar menurun.
PEMBERIAN ZAT BESI MENORMALKAN FUNGSI
KOGNITIF PADA WANITA USIA MUDA
Latar belakang :
Fakta-fakta otak yang mengalami kekurangan zat
besi sejak dini dapat mengganggu proses
metabolis dan mengubah fungsi kognitif dan
tingkah laku. Wanita usia reproduktif kelompok
kekurangan zat besi dan i resiko tinggi mengalami
perubahan kognitif akibat kekurangan zat besi.
Tujuan :
Untuk meneliti hubungan antara status iron
dengan kemampuan kognitif pada wanita usia
muda.
Metode
• Penelitian ini menggunakan pendekatan
cross-sectional.
• Dalam penelitian sampel terbagi beberapa
tingkatan pada wanita usia 18-35 tahun
dengan kadar zat besi berbeda yang
ditentukan secara acak untuk menerima
zat besi tambahan atau placebo.
• Tingkat kesadaran dinilai menggunakan 8
tugas sikap kognitif (dari Detterman’s
Cognitive Abilities Test) pada baseline
(n=149) dan setelah 16 minggu
pengobatan (n=113).
Hasil
• Pada wanita yang memiliki asupan Fe cukup
dapat menyelesaikan tugas dengan baik dan
tepat waktu, dibandingkan dengan wanita yang
mengalami anemia.
• Tetapi
setelah
dilakukan
pengobatan
(penambahan suplemen Fe) ternyata terjadi
peningkatan secara signifikan kadar hemoglobin
yang berkaitan dengan peningkatan kecepatan
dalam menyelesaikan tugas.
Kesimpulan
Status Fe dalam tubuh merupakan faktor penting
dalam kemampuan kognitif pada wanita produktif.
Terjadinya anemia tingkat berat pada wanita
sangat mempengaruhi kecepatan seorang wanita
dalam menyelesaikan tugas.
Sedangkan
kurangnya
zat
besi
dapat
mempengaruhi ketepatan fungsi kognitif.
Dengan demikian, akibat kekurangan zat besi
tidak hanya terbatas pada perkembangan otak
saja.
TERIMA
KASIH