Dasar Penalaran & Logika Berpikir

Download Report

Transcript Dasar Penalaran & Logika Berpikir

Istilah
 Logika juga merupakan suatu aktivitas pikiran yang
pada awalnya dapat dimulai melalui pengalaman
indera atau observasi empiris sehingga terjadi
pembentukan pengertian
 tepat tidaknya pengertian itu tergantung dari tepat
tidaknya cara melakukan observasi empirik, masalah
indera bukan masalah pikiran
 Pengertian sebagai istilah berarti suatu metode /
teknik yang diciptakanuntuk meneliti ketepatan
penilaian.
 Term ialah kata ( bagian dari suatu kalimat yang berfungsi
sebagai subyek dan predikat )
 Proposisi adl perangkaian dari term-term (Tidak pernah
ada term yang berdiri sendiri didalam pikiran)/ kalimat/
pernyataan
 Proses pembentukan proposisi terjadi begitu rupa, sehingga
ada pengertian yang menerangkan tentang pengertian lain
 Ex: Anak kecil itu menangis.
“ Menangis “ menerangkan anak kecil, pengertian yang
menerangkan disebut predikat, sedang yang diterangkan
disebut subyek
Penalaran
 Proses pengambilan keputusan berdasarkan proposisi-
proposisi yang mendahuluinya
 Gerak pemikiran dari proposisi
 Proses berpikir
 Terdiri dari premis dan kesimpulan
 Premis: proposisi yang dipakai sebagai dasar penarikan
kesimpulan (premis mayor & premis minor)
 Kesimpulan: proposisi akhir
Sebuah silogisme harus terdiri dari 3 proposisi:
premis mayor, premis minor dan konklusi
 P.mayor
Semua petani desa itu adalah orang-orang jujur
 P.minor
Halim adalah seorang petani desa itu
 Konklusi
Jadi, Halim adalah seorang jujur
Harus terdapat 3 term:
Term mayor
Term predikat pada Orang jujur
konklusi
Term minor
Term subyek pada
konklusi
Halim
Term tengah
Term yang
menghubungkan
premis mayor dan
minor
petani
Setiap term yang terdapat dalam kesimpulan harus
tersebar atau sudah disebut dalam premis-premisnya
P.mayor
Semua petani desa itu
adalah orang-orang jujur
P.minor
Halim adalah seorang petani
desa itu
Jadi, Halim adalah seorang
jujur  logis
Jadi, Andi adalah seorang
jujur  tidak logis
Konklusi
Bila salah satu presmisnya universal, dan lainnya
partikular, maka konklusi harus bersifat partikular
P.mayor
Semua mahasiswa adalah
orang-orang yang rajin
P.minor
Tommy adalah seorang
mahasiswa
Konklusi
Jadi, semua anak bimbingan
saya adalah orang-orang
yang rajin  tidak logis
konklusinya harus bersifat
universal
P.mayor
Semua buruh adalah orang
yang suka bekerja
P.minor
Semua tukang batu adalah
buruh
Konklusi
Jadi, semua tukang batu
adalah orang yang suka
bekerja
Jika sebuah silogisme mengandung premis yang positif
dan negatif, maka konklusinya harus negatif
P.mayor
Semua calon mahasiswa
yang berusia di atas 30
tahun tidak mengikuti
perploncoan
P.minor
Nina adalah calon
mahasisea yang berusia di
atas 30 tahun
Konklusi
Jadi, nina tidak mengikuti
perploncoan
Dari dua premis yang negatif tidak
dapat ditarik kesimpulan
P.mayor
Semua anggota PKI
bukan warga negara
yang baik
P.minor
Ia bukan seorang warga
negara yang baik
Konklusi
seorang anggota PKI
tidak logis
Dari dua premis yang bersifat partikular, tidak
dapat ditarik konklusi yang sahih
P.mayor
Muhammad Ali adalah seorang petinju
P.minor
Muhammad Ali adalah warga negara AS
Konklusi
Jadi, petinju adalah warga negara AS
tidak logis
ENTIMEN: penalaran deduktif secara
langsung
 Ia seorang warga negara yang baik, sebab setiap ada
aksi-aksi sosial untuk kepentingan bangsa ia selalu
ikut
P.mayor
Semua orang yang selalu ikut setiap ada aksiaksi sosial (A) adalah warga negara yang baik
(B)
P.minor
Ia (C) selalu ikut setiap ada aksi-aksi sosial (A)
Konklusi
Ia( C) adalah warga Negara yang baik (B)
P.mayor
P.minor
Konklusi
Semua warga negara yang baik (A)
selalu ikut setiap ada aksi-aksi sosial
(B)
Ia (C )adalah warga negara yang baik (A)
Ia (C )selalu ikut setiap ada aksi-aksi
sosial (B)
 Ia pasti seorang ahli dalam bidang matematika, karena
ia mengajar matematika di fakultas tersebut
P.mayor
Semua orang yang mengajar matematika
di fakultas tersebut (A) adalah ahli dalam
bidang matematika. (B)
P.minor
Ia (C) mengajar matematika di fakultas
tersebut(A)
Konklusi
Ia (C) pasti seorang ahli dalam bidang
matematika (B)
 Kita harus membantu usaha peri kemanusiaan yang
telah dicetuskan oleh presiden, karena usaha itu
merupakan jalan yang paling baik untuk memajukan
putra-putri Papua
P.mayor
Jalan yang paling baik untuk memajukan putra-putri Papua
(A) adalah dengan membantu usaha peri kemanusiaan
yang telah dicetuskan oleh presiden (B)
P.minor
Kita (C ) ingin jalan yang paling baik untuk memajukan
putra-putri Papua (A)
Konklusi
Kita (C ) membantu usaha peri kemanusiaan yang telah
dicetuskan oleh presiden (B)
 Mereka menerima syarat kerja itu, karena
mengandung pasal-pasal yang memberikan harapan
untuk perbaikan nasibnya
P.mayor
Semua syarat-syarat kerja yang dapat mereka
terima (A) adalah yang mengandung pasalpasal yang memberikan harapan untuk
perbaikan nasib (B)
P.minor
Syarat-syarat kerja itu (C) adalah syarat-syarat
kerja yang dapat mereka terima (A).
Konklusi
Syarat-syarat kerja itu (C) mengandung pasalpasal yang memberikan harapan untuk perbaikan
nasib dapat (B)
 Ia pasti berhasil dalam dunia usaha internasional,
karena ia menguasai lima bahasa dunia
P.mayor
Semua orang yang menguasai bahasa dunia
(A) adalah orang yang pasti berhasil dalam
dunia usaha internasional (B)
P.minor
Ia (C) adalah orang yang menguasai bahasa dunia
(A)
Konklusi
Ia (C ) pasti berhasil dalam dunia usaha
internasional (B)
 Ia harus memasuki perguruan tinggi, karena ia
berbakat
P.mayor
Setiap orang yang berbakat (A) harus
memasuki perguruan tinggi (B)
P.minor
Ia (C ) adalah orang yang berbakat (A)
Konklusi
Ia (C ) harus memasuki perguruan tinggi (B)