5. masalah gizi - Ayo Materi Kuliah

Download Report

Transcript 5. masalah gizi - Ayo Materi Kuliah

GIZI MASYARAKAT &
PERMASALAHANNYA
Rini Pratiwi, SKM, M.Kes
Masalah kesehatan  masalah gizi
Tingginya AKI dan AKB di Indonesia
sangat berkaitan dengan buruknya status
gizi.
 Ironisnya, dibeberapa daerah lain atau
pada sekelompok masyarakat Indonesia
yang lain terutama di kota-kota besar,
masalah kesehatan masyarakat utama
justru dipicu dengan adanya kelebihan gizi
meledaknya kejadian.

Lima masalah gizi utama di Indonesia,
1.
2.
3.
4.
5.
Kurang Energi Protein (KEP),
Anemia Gizi Besi (AGB),
Kurang Vitamin A (KVA),
Gangguan Akibat Kekurangan Iodium
(GAKI)
Obesitas
2, 3, 4  Sudah dapat dikendalikan, salah
satunya melalui suplementasi tablet besi,
vitamin A, dan fortifikasi iodium pada
garam.
Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)
2010  jumlah penderita berat kurang di
kalangan anak balita mencapai 17,9% yang
terdiri dari 4,9% gizi buruk dan
13,0% gizi kurang, sementara
prevalensi kegemukan pada anak balita
secara nasional berdasarkan indikator
berat badan menurut tinggi badan
mencapai 14%.
70% pertumbuhan sel otak anak terjadi
pada usia dibawah 2 tahun.
Jika terjadi gangguan pada masa tersebut,
pertumbuhan otak tidak optimal dan
volume sel otaknya menjadi lebih kecil.
Gangguan ini tidak bisa dikejar dalam
periode berikutnya walaupun asupan
gizinya terpenuhi.
Dari data tersebut terlihat bahwa di saat
masalah gizi buruk dan gizi kurang belum
terselesaikan, prevalensi gizi lebih justru
ikut meningkat bahkan hampir menyamai
jumlah anak gizi kurang dan gizi buruk.
BEBAN GANDA MASALAH GIZI
(DOUBLE BOURDEN)
Beban ganda masalah gizi
Gizi Lebih + Gizi Kurang

Beban ganda masalah gizi  meciptakan berbagai persoalan
gizi di Indonesia .
1
Kekurangan gizi pada anak dapat menyebabkan pertumbuhan
fisik dan otak anak tidak optimal, anak menjadi kurus dan
sangat pendek (stunting). Bila hal ini tidak segera diatasi,
dalam jangka panjang akan mengakibatkan hilangnya potensi
generasi muda yang cerdas dan berkualitas (lost of generation)
sehingga anak menjadi tidak produktif dan tidak mampu
bersaing di masa depan.
2
kelebihan gizi pada anak memicu munculnya berbagai
penyakit degeneratif seperti diabetes mellitus, hipertensi,
hiperkolesterol dan penyakit jantung.
GIZI BURUK
Keadaan dimana kurang gizi yang disebabkan
karena asupan energi dan protein juga
mikronutrien dalam jangka waktu lama.
Gizi buruk dapat dinyatakan bila berat badan
dan umur tidak sesuai selama 3 bulan berturutturut dan tidak ditandainya dengan bahaya.
“Otak kosong” akan dialami anak di bawah usia
dua tahun yang kekurangan gizi, sehingga
kecerdasannya rendah dan demikian pula
dengan produktivitasnya
PENYEBAB GIZI BURUK
penyebab langsung dari gizi buruk:
 1. Penyapihan yang terlalu dini
 2. Kurangnya sumber energi dan protein di dalam
makanan, TBC
 3. Anak yang asupan gizinya terganggu akibat penyakit
bawaan seperti jantung
Penyebab tidak langsungnya:
 Daya beli suatu keluarga yang rendah/ekonomi lemah
 Kurang baiknya keadaan lingkungan di sekitar rumah
 Pengetahuan gizi yang kurang
 Rendahnya perilaku kesehatan gizi terhadap suatu
keluarga.
KEKURANGAN ENERGI PROTEIN =
kwashiorkor
Penyakit yg timbul
akibat kekurangan
protein
 Kwashiorkor banyak
diderita oleh bayi dan
anak pd usia 6 bulan
sampai usia 3 tahun
(Batita)

Tanda pd penderita Kwashiorkor
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Gagal menambah berat badan
Wajah membulat dan sembab
Rambut pirang, kusam dan mudah dicabut
Pertumbuhan liniar terhenti
Endema general (muka sembab, punggung
kaki dan perut membuncit)
Diare yg tidak membaik
Dermatitis perubahan pigmen kulit
8. Perubahan warna rambut yg menjadi
kemerahan dan mudah dicabut
9. Penurunan massa otot
10. Perubahan mental seperti apatis
11. Tjd perlemakan hati, gangguan fungsi ginjal
dan anemia
12. Pd keadaan akhir (final stage) menyebabkan
shock berat, koma dan berakhir dg kematian
Endema pd penderita kwashiorkor
STUNTING
Stunting adalah keadaan dimana tinggi
badan berdasarkan umur rendah, atau
keadaan dimana tubuh anak lebih pendek
dibandingkan dengan anak – anak lain
seusianya.
 Stunted merupakan kekurangan gizi kronis
atau kegagalan pertumbuhan dimasa lalu
dan digunakan sebagai indikator jangka
panjang untuk gizi kurang pada anak.


Menurut beberapa penelitian, kejadian stunted
pada anak merupakan suatu proses kumulatif yang
terjadi sejak kehamilan, masa kanak-kanak dan
sepanjang siklus kehidupan. Pada masa ini
merupakan proses terjadinya stunted pada anak
dan peluang peningkatan stunted terjadi dalam 2
tahun pertama kehidupan.

Faktor yang terkait dengan kejadian stunted
antara lain kekurangan energi dan protein, sering
mengalami penyakit kronis, praktek pemberian
makan yang tidak sesuai dan faktor kemiskinan.

Faktor gizi ibu sebelum dan selama kehamilan
merupakan penyebab tidak langsung yang
memberikan kontribusi terhadap
pertumbuhan dan perkembangan janin. Ibu
hamil dengan gizi kurang akan menyebabkan
janin mengalami intrauterine growth retardation
(IUGR), sehingga bayi akan lahir dengan
kurang gizi, dan mengalami gangguan
pertumbuhan dan perkembangan.
7. Hati- hati bila anak tidak mengalami kenaikan
berat badan selama 3 bulan berturut-turut,
atau bila berat badan anak di bawah garis
merah KMS sudah harus mendapat tambahan
makanan ekstra dalam bentuk yang mudah
dicerna dan diberikan setiap hari, biasanya
untuk mengetahui mengenai pemberian
makanan tambahan ini dapat diperoleh
informasinya di posyandu atau fasilitas
kesehatan. Istilah untuk makanan ekstra ini
adalah pemberian makanan tambahan pemulihan (PMT-Pemulihan ).
Anemia Gizi Besi di Indonesia

Anemia gizi besi ini timbul akibat kosongnya cadangan
zat besi tubuh sehingga cadangan zat besi untuk
eritropoesis berkurang yang menyebabkan kadar
Hemoglobin (Hb) dalam darah kurang dari normal.

Penyebab anemia gizi besi bisa disebabkan oleh
beberapa hal. Seperti kurang mengkonsumsi makanan
yang mengandung zat besi, menderita penyakit
ganguan pencernaan sehingga menggangu penyerapan
zat besi. Terjadi luka yang menyebabkan pendarahan
besar, persalinan, menstruasi, atau cacingan serta
penyakit kronis seperti kanker, ginjal dan penyakit.
DAMPAK ANEMI PADA ANAK
DAN WANITA
DAMPAK PADA ANAK
 Menurunkan kemampuan dan konsentrasi belajar.
 Menghambat pertumbuhan fisik dan
perkembangan kecerdasan otak.
 Meningkatkan risiko menderita penyakit infeksi
karena daya tahan tubuh menurun.
DAMPAK PADA WANITA
 Anemia akan menurunkan daya tahan tubuh
sehingga mudah sakit.
 Menurunkan produktivitas kerja.
 Menurunkan kebugaran.
DAMPAK PADA REMAJA PUTRI :
 Menurunkan kemampuan dan konsentrasi belajar.
 Mengganggu pertumbuhan sehingga tinggi badan
tidak mencapai optimal.
 Menurunkan kemampuan fisik olahragawati.
 Mengakibatkan muka pucat.
DAMPAK PADA IBU HAMIL :
 Menimbulkan perdarahan sebelum atau saat
persalinan.
 Meningkatkan risiko melahirkan Bayi dengan Berat
Lahir Rendah atau BBLR (<2,5 kg).
 Pada anemia berat, bahkan dapat menyebabkan
kematian ibu dan/atau bayinya.
OBESITAS
Obesitas adalah kelebihan berat badan
sebagai akibat dari penimbunan lemak
tubuh yang berlebihan.
 Secara ilmiah, obesitas terjadi akibat
mengonsumsi kalori lebih banyak dari
yang diperlukan oleh tubuh.


Obesitas meningkatkan risiko terjadinya sejumlah
penyakit menahun seperti Diabetes,tekanan darah
tinggi (hipertensi), stroke, serangan jantung (infark
miokardium), gagal jantung, kanker kanker
tertentu, misalnya kanker prostat dan kanker usus
besar), batu kandung empedu dan batu kandung
kemih, serta osteoartritis/radang sendi.

Anak-anak yang mengalami obesitas dapat
berisiko lebih besar mengidap penyakit jantung,
diabetes dan gangguan akibat kelebihan berat
badan lainnya
Penanggulangan masalah gizi di tingkat
keluarga
 1. Ibu rajin membawa anak untuk
ditimbang di posyandu atau fasilitas
kesehatan secara teratur.
 2. Ibu memberikan hanya ASI kepada bayi
berusia 0-6 bulan.
 3. Ibu tetap memberikan ASI kepada anak
sampai usia 2 tahun.
 4. Ibu memberikan MP- ASI (makanan
pengganti ASI) sesuai usia dan kondisi
kesehatan anak.
5. Ibu memberikan makanan beraneka
ragam bagi anggota keluarga lainnya.
6. Ibu memberitahukan kepada petugas
kesehatan/kader posyandu bila anak balita
mengalami sakit atau gangguan
pertumbuhan.
Gizi Masyarakat (Community
Nutrition)

Mengidentifikasi berbagai masalah gizi di
masyarakat dan faktor penyebab masalah
gizi serta mengatasinya.