SEMIOTIKA (sebuah pengantar) oleh Zainul adzvar Dipengaruhi oleh:  Strukturalisme dan PostStrukturalisme  Antropologi Struktural (Levi Strauss)  Neo-Marxisme (Louis Althusher)  Arkeologi Pengetahuan (Michel Foucault)  Neo-Freudian (Lacan) 

Download Report

Transcript SEMIOTIKA (sebuah pengantar) oleh Zainul adzvar Dipengaruhi oleh:  Strukturalisme dan PostStrukturalisme  Antropologi Struktural (Levi Strauss)  Neo-Marxisme (Louis Althusher)  Arkeologi Pengetahuan (Michel Foucault)  Neo-Freudian (Lacan) 

S E M I O T I K A

(sebuah pengantar)

o l e h Zainul adzvar

Dipengaruhi oleh:

      Strukturalisme dan PostStrukturalisme Antropologi Struktural (Levi Strauss) Neo-Marxisme (Louis Althusher) Arkeologi Pengetahuan (Michel Foucault) Neo-Freudian (Lacan) Gramatologi (Jacques Derrida)

Semiotika mengkaji “kehidupan” tanda-tanda.

Bisa yang ada di masyarakat (beda dengan Fenomenologi !)

=== Everything is sign ===

Umberto Eco  Semiotika adalah imperalisme yang arogan

Cabang semiotika

   Sintaktik lain.

= Hubungan formal antara tanda satu dengan yang Semantik tanda dengan obyek yang diacunya.

= Hubungan antara Pragmatik = Hubungan tanda dengan interpreter / para pemakainya (komunitas)

(pengarang)

Context

PESAN

(pembaca)

Pengirim ---------------------------------- Penerima CONTACT

Code  Kritisism

Kalau orientasinya (hanya) pada pengarang saja, maka akan terjadi autoritarian yang kaku

 Konteks  teks mencerminkan dunia nyata “sosial politik”.

 Sebuah “karya” tidak berasal dari kekosongan sosial  Code / Teks  karya sebagai struktur yang otonom

Karenanya, Tanda harus dipilah-pilah, dicari unsur-unsur yang significant Tanda (representamen) Sesuatu yang lain Obyek

(Interpretant)

Tanda (sign) merupakan satuan dasar Bahasa, ia merupakan:

   Citra bunyi sebagai Penanda (Signifier)  berbentuk material.

Konsep sebagai Penada (Signified)  berbentuk mental.

Petanda bukan “ suatu yang diacu oleh tanda ” , tapi hanya representasi mentalnya.

Bahasa membutuhkan kondisi untuk dapat menjadi “Mitos”, yang dicirikan oleh tatanan signifikansi sistem semiologi tingkat kedua.

Karenanya, setiap Bahasa Mengandung: 1.

Langue = Bahasa dalam wujud sebagai sistem nilai.

2.

Parole = mengungkapkan pikiran pribadi  mekanisme Psikofisik.

Code tidak pada realitas, tapi pada

Logika

” • Marx, Saussure  tidak ada dialektika antara tanda dan realita, padahal makna ada di dalam “hubungan”.

• Tanda, kode = komoditas (perubahan tidak di hubungkan dengan konsumsi) • Baudrillard “Dialektika itu tidak ada, yang nyata mati, maka semua yang ada adalah tanda”.

Masyarakat di dominasi oleh kode secara lebih umum, masyarakat bergerak mengarah “Universal pembentukan suatu sistem tanda abstrak, yang digantikan tanda ” Perubahan tidak ada hubungannya dengan konsumsi, tapi Kode.

Bukan hanya sesuatu yang berhubungan dengan kerja, tapi siapa yang mengontrol Kode.