JARINGAN KOMPUTER I

Download Report

Transcript JARINGAN KOMPUTER I

MEDIA TRANSMISI PADA
JARINGAN KOMPUTER
Rujianto Eko Saputro, S.Kom
Kecepatan Transmisi
• Bit : Binary Digit (angka 1 atau 0)
• Dalam transmisi bit merupakan pulsa listrik negatif
atau positip
• Satuan kecepatan :
– Bps = byte per second, bps = bit per second
– Bps ≠ bps
• Satuan data digital
–
–
–
–
8 bit
1 byte
1 KB
1 MB
= 1 byte
= 1 karakter
= 1024 byte
= 1024 KB
Classes of Transmission Media
Categories of Guided Media
Open Wire
Guided Media
Ada 4 tipe untuk Guided Media :
1.
2.
3.
4.
Open Wire
Coaxial Cable
Twisted Pair
Optical Fibre
Open Wire
• Biasa digunakan untuk distribusi listrik
• Tidak punya perlindungan terhadap gangguan
noise.
• Hanya dapat digunakan untuk komunikasi data
bila jaraknya kurang dari 20 ft.(6,1 m)
Coaxial Cable
Dikenal dua jenis tipe kabel koaksial yang
dipergunakan buat jaringan komputer, yaitu:
- thick coax (mempunyai diameter lumayan
besar) dan
- thin coax (mempunyai diameter lebih kecil).
Thick coaxial cable
Kabel coaxial jenis ini dispesifikasikan
berdasarkan standar IEEE 802.3 - 10BASE5,
dimana kabel ini mempunyai diameter ratarata 12mm. Kabel jenis ini biasa disebut
sebagai standard ethernet atau thick ethernet,
atau hanya disingkat ThickNet, atau bahkan
cuma disebut sebagai yellow cable karena
warnanya yang kuning.
Thin coaxial cable
• Kabel coaxial jenis ini banyak dipergunakan di kalangan
radio amatir, terutama untuk transceiver yang tidak
memerlukan output daya yang besar. Jenis yang banyak
digunakan RG-8 atau RG-59 dengan impedansi 75
ohm. Jenis kabel untuk televisi juga termasuk jenis
coaxial dengan impedansi 75 ohm.
• Namun untuk perangkat jaringan, kabel jenis coaxial
yang dipergunakan adalah (RG-58) yang telah
memenuhi standar IEEE 802.3 - 10BASE2, dimana
diameter rata-rata berkisar 5 mm dan biasanya
berwarna
hitam.
Setiap
perangkat
(device)
dihubungkan dengan BNC T-connector. Kabel jenis ini
juga dikenal sebagai thin Ethernet atau ThinNet.
Kabel koaxial yang telah dipasang konektor, terminator dan BNC T
Model jaringan Ethernet BUS
Twisted Pair Cable
• Selain kabel koaksial, Ethernet juga dapat
menggunakan jenis kabel lain yakni UTP (Unshielded
Twisted Pair) dan Shielded Twisted Pair (STP). Kabel
UTP atau STP yang biasa digunakan adalah kabel
yang terdiri dari 4 pasang kabel yang terpilin.
• Dari 8 buah kabel yang ada pada kabel ini, hanya
digunakan 4 buah saja yang digunakan untuk dapat
mengirim dan menerima data (Ethernet).
• Perangkat-perangkat lain yang berkenaan dengan
penggunaan jenis kabel ini adalah konektor RJ-45
dan HUB
Standarisasi Kabel Twisted
• Kategori 1
– Merupakan kabel telepon model lama dipakai hanya sampai 1983
– Tidak cocok untuk transmisi data kecepatan tinggi
• Kategori 2
– Untuk kecepatan transmisi hingga 4 Mbps
– Spesifiaksinya cocok dengan kabel jenis 3 IBM : empat pasang terlilit
solid tak terbungkus untuk suara dan data
– Untuk kategori 3 dan seterusnya memiliki karakteristik
• Paling sedikit memiliki 3 lilitan per kaki (30,5cm) linier
• Tidak ada dua pasang yang memiliki pola lilitan yang sama, hal ini untuk
mengurangi crosstalk.
Standarisasi Kabel Twisted
• Kategori 3
– Kualitas terendah yang bisa digunakan untuk jaringan LAN
– Dapat melakukan transmisi sampai 10 Mbps
• Kategori 4
– Jenis kabel paling rendah untuk jaringan Token Ring 16 Mbps
• Kategori 5
–
–
–
–
–
Memiliki crosstalk terendah
Memiliki kecepatan samapai 100 Mbps bahkan bisa lebih
Memiliki 8 s/d 15 lilitan per kaki linier
Panjang maksimum 100 meter
Kabel yang ditetapkan dalam spesifikasi Fiber Distributed Data Interface
(FDDI), spesifikasi yang mendifinisikan bagaimana tembaga dan serat bekerja
sama dalam lingkungan yang sama.
EIA/TIA menggunakan istilah kategori untuk membedakan beberapa tipe kabel UTP,
Kategori untuk twisted pair, yaitu:
Type Cable
Keterangan
UTP Category 1
Analog. Biasanya digunakan diperangkat telephone pada jalur ISDN
(Integrated Service Digital Network), juga untuk menghubungkan
modem dengan line telephone.
UTP Category 2
Bisa mencapai 4 Mbits (sering digunakan pada topologi token ring)
UTP/STP
Category 3
10 Mbits data transfer (sering digunakan pada topologi token ring
atau 10BaseT)
UTP/STP
Category 4
16 Mbits data transfer (sering digunakan pada topologi token ring)
UTP/STP
Category 5
Bisa mencapai 100 Mbits data transfer /22db (sering digunakan pada
topologi star atau tree) ethernet 10Mbps, Fast ethernet 100Mbps,
tokenring 16Mbps
UTP/STP
Category 5e
1 Gigabit Ethernet (1000Mbps), jarak 100m
STP Category 6
2,5 Gigabit Ethernet, menjangkau jarak hingga 100m, atau 10Gbps
(Gigabit Ehernet) 25 meters. 20,2 db Up to 155 MHz atau 250 MHz
STP Category 7
Gigabit Ethernet/20,8 db (Gigabit Ehernet). Up to 200 MHz atau 700
MHz
Perlindungan Kabel Twisted
• Kabel Twisted :
– UTP (Unshielded Twisted Pair), hanya lilitan
antar kabel untuk menhindari crosstalk,
tidak ada perlindungan interferensi atau
induksi sinyal dari luar kabel.
Gbr. Kabel UTP
– STP (Shielded Twisted Pair), selain dililitkan,
juga punya proteksi terhadap induksi atau
interferensi sinyal dari luar kabel berupa
lapisan kertas alumunium foil, sebelum
jaket pembungkus luar.
Gbr. Kabel STP
Kabel UTP (katagori 5) dan konektor
RJ-45
Crimping Tools
• Alat-alat untuk
menyiapkan kabel
network (dari atas):
Diagonal Cutter (4"
sampai 6"), kedua
adalah alat untuk
mengupas kabel yaitu
Universal UTP Stripping
Tool, dan terakhir
adalah untuk
memasangkan konektor
RJ-45 pada kabel CAT 5,
yaitu Modular Plug
Crimp Tool.
LAN Tester dan RJ 45
Ada dua jenis pemasangan kabel UTP yang
umum digunakan pada jaringan lokal, ditambah
satu jenis pemasangan khusus untuk cisco
router, yakni:
• Straight Through Cable
• Cross Over Cable dan
• Roll Over Cable
Straight Through Cable
Untuk pemasangan jenis ini, biasanya digunakan
untuk menghubungkan beberapa unit komputer
melalui perantara HUB / Switch yang berfungsi
sebagai konsentrator maupun repeater.
Penggunaan kabel UTP model straight through
pada jaringan lokal biasanya akan membentuk
topologi star (bintang) atau tree (pohon)
dengan HUB/switch sebagai pusatnya
• Penggunaan Straight
Through Cable
o PC  Hub
o PC  Switch
o Hub  Hub
o Switch  Router
Gambar 2.6. Pemasangan Straight Through Cable dengan HUB
Cross Over Cable
Berbeda dengan pemasangan kabel lurus
(straight through), penggunaan kabel menyilang
ini digunakan untuk komunikasi antar komputer
(langsung tanpa HUB), atau dapat juga
digunakan untuk meng-cascade HUB jika
diperlukan. Sekarang ini ada beberapa jenis HUB
yang dapat dicascade tanpa harus menggunakan
kabel menyilang (cross over), tetapi juga dapat
menggunakan kabel lurus.
Penggunaan Cross Over Cable :
• PC to PC
• Switch to Swicth
• Switch to Hub
Praktek
Roll-Over Cable
Pada sistem CISCO, ada satu cara lain
pemasangan kabel UTP, yang digunakan
untuk menghubungkan sebuah terminal (PC)
dan modem ke console Cisco Router atau
console switch managible, cara ini disebut
dengan Roll-Over. Kabel Roll-Over tersebut
sebelumnya terkoneksi dengan DB-25 atau DB-9
Adapter sebelum ke terminal (PC).
RJ-45 to DB-25 Adapter
Koneksi Console Terminal
Koneksi Auxiliry port router
cisco ke modem
Router
Pin name
Router
Pin
White-Orange
1
8
2
7
3
6
4
5
5
4
Blue
6
3
White-Green
7
2
8
1
Orange
White-Green
Blue
White-Blue
Green
White-Brown
Brown
Direction
Workstation
Pin
Workstation
Pin name
Brown
White-Brown
Green
White-Blue
Orange
White-Orange
Hubungan antar pin RJ-45 untuk pemasangan kabel Roll-over
Kabel Serat Optik (Fiber Optic)
Kabel yang memiliki inti serat kaca sebagai
saluran untuk menyalurkan sinyal antar
terminal, sering dipakai sebagai saluran
BACKBONE karena kehandalannya yang tinggi
dibandingkan dengan coaxial cable atau kabel
UTP. Karakteristik dari kabel ini tidak
terpengaruh oleh adanya cuaca dan panas
Konektor dan kabel Fiber Optic
Lapisan kabel fiber optic
Kemampuan Kabel Serat Optik (FO)
Fiber optik menunjukkan kualitas tinggi untuk
berbagai macam aplikasi, hal ini di sebabkan:
• Dapat mentransmisi bit rate yg tinggi,
• Tidak sensitif pada gangguan elektromagnetik
• Memiliki Bit Error Rate (kesalahan) kecil
• Reliabilitas lebih baik dari kabel koaksial
Type Fiber Optic
Berdasarkan mode transmisi yang digunakan
fiber optic terdiri :
1. Step Index
2. Grade Index
3. Single Mode
Step Index
• Menggunakan LED sebagai sumber cahaya
• Diameter core 62,5 micron
Cladding
Core
Cladding
Step Index
Grade Index
• Menggunakan LED sebagai sumber cahaya
• Diameter core 62,5 micron
Cladding
Core
Cladding
Grade Index
Single Mode
• Menggunakan Laser sebagai sumber cahaya
• Diameter core 9 micron
Core
Cladding
Cladding
Sinle Mode
Spesifikasi pemakaian Fiber Optic
• Indoor cable:
– Menggunakan LED sebagai sumber cahaya
– Munggunakan Multimode, dapat melewatkan
berbagai cahaya
• Outdoor cable :
– Menggunakan Laser sebagai sumber cahaya
– Monomode (single mode)
Keuntungan Fiber Optic
• Tahan terhadap gangguan RFI (Radio Frequency
Interference) dan EMI (ElectroMagnetic Interference)
• Keamanan, tidak bisa disadap melaui kabel biasa
• Bandwith yang besar
• Tidak berkarat
• Jangkauan lebih jauh dibanding kabel tembaga
• Kecepatan transfer lebih tinggi
Kelemahan Fiber Optic
• Goncangan fisik akan menjadi gangguan
terhadap signal
• Sulit dalam instalasi dibanding kabel tembaga
:
– Penyambungan untuk instalasi atau apabila putus
– Pembelokan yang tajam bisa menyebabkan patah
contoh kebocoran cahaya akibat kesalahan
pemasangan dan penyambungan kabel FO
Perbandingan guided media transmisi
UNGUIDED MEDIA
Types of Propagation (Perambatan Gelombang)
Radio Communication Band