Gangguan Mood.

Download Report

Transcript Gangguan Mood.

Muhammad Fakhrurrozi
GANGGUAN MOOD
Gangguan Mood
 Mood adalah pengalaman emosional individual yang bersifat menyebar.
 Gangguan mood merupakan suatu tipe gangguan yang ditandai dengan
gangguan pada mood.
Tipe-tipe Gangguan Mood
Gangguan Depresi (Gangguan Unipolar)
•
Gangguan Depresi Mayor
•
Gangguan Distimik
Gangguan Perubahan Mood (Gangguan Bipolar)
•
Gangguan Bipolar
•
Gangguan Siklotimik
Gangguan Depresi Mayor
 Terjadinya satu atau lebih periode atau episode depresi (disebut depresi
mayor) tanpa ada riwayat terjadinya episode manik atau hipomanik.
(manik dan hipomanik dijelaskan tersendiri dalam gangguan bipolar).
 Seseorang dapat mengalami satu episode depresi mayor, yang diikuti
dengan kembalinya mereka pada keadaan fungsional yang biasa.
 Umumnya seseorang yang pernah mengalami episode depresi mayor
dapat kambuh lagi di antara periode normal atau kemungkinan
mengalami hendaya pada fungsi-fungsi tertentu.
 Merupakan tipe yang paling umum dari gangguan mood. Perkiraan
prevalensi semasa hidup berbeda pada laki-laki dan perempuan.
 Perempuan = 10% - 25%
 Laki-laki = 5% - 12%
 Pada episode depresi parah, dapat disertai ciri psikosis seperti delusi
bahwa tubuhnya digerogoti penyakit atau halusinasi seperti mendengar
suara yang mengutuk mereka atas kesalahan yang dipersepsikan
Ciri-ciri Umum Depresi
 Perubahan pada Kondisi Emosional
 Perubahan pada mood (periode terus menerus dari perasaan terpuruk,
depresi, sedih atau muram).
 Penuh air mata atau sering menangis
 Meningkatnya iritabilitas (mudah tersinggung), kegelisahan atau kehilangan
kesabaran.
• Perubahan dalam Motivasi
 Perasaan tidak termotivasi, atau memiliki kesulitan untuk memulai (kegiatan)
di pagi hari atau bahkan sulit bangun dari tempat tidur.
 Menurunnya tingkat partisipasi sosial atau minat pada aktivitas sosial.
 Kehilangan kenikmatan atau minat dalam aktivitas menyenangkan.
 Menurunnya minat pada seks.
 Gagal untuk merespons pujian atau reward.
Ciri-ciri Umum Depresi
• Perubahan dalam Fungsi dan Perilaku Motorik
 Bergerak atau berbicara dengan lebih perlahan daripada biasanya.
 Perubahan dalam kebiasaan tidur (tidur terlalu banyak atau terlalu sedikit,
bangun lebih awal dari biasanya dan merasa kesulitan untuk kembali tidur di
pagi buta – disebut mudah terbangun di pagi buta).
 Perubahan dalam selera makan (makan terlalu banyak atau terlalu sedikit).
 Perubahan dalam berat badan (bertambah atau kehilangan berat badan).
 Berfungsi secara kurang efektif daripada biasanya di tempat kerja atau
sekolah.
 Perubahan Kognitif
 Kesulitan berkonsentrasi atau berpikir jernih.
 Berpikir negatif mengenai diri sendiri dan masa depan.
 Perasaan bersalah atau menyesal mengenai kesalahan di masa lalu.
 Kurangnya harga diri atau merasa tidak pas menjalani hidup.
 Berpikir akan kematian atau bunuh diri.
Ciri-ciri Diagnostik Depresi Mayor
Suatu episode depresi mayor ditandai dengan munculnya lima atau lebih ciriciri atau simtom-simtom di bawah ini selama suatu periode 2 minggu, yang
mencerminkan suatu perubahan dari fungsi sebelumnya. Paling tidak satu
dari ciri-ciri tersebut harus melibatkan (1) mood yang depresi, atau (2)
kehilangan minat atau kesenangan dalam beraktivitas. Lebih lagi, simtomsimtom tersebut harus menyebabkan baik tingkat distres yang siginifikan
secara klinis ataupun hendaya paling tidak dalam satu area penting dari
fungsi, seperti fungsi sosial atau pekerjaan, dan harus bukan merupakan
akibat langsung dari penggunaan obat-obatan atau medikasi, dari suatu
kondisi medis atau dari gangguan psikologis lain. Lebih lanjut lagi, episode
tersebut tidak boleh mewakili suatu reaksi berduka yang normal terhadap
kematian seseorang yang dicintai yaitu berkabung (bereavement).
Ciri-ciri Diagnostik Depresi Mayor
Mood yang depresi hampir sepanjang hari dan hampir setiap hari. Dapat berupa
mood yang mudah tersinggung pada anak-anak atau remaja.
Penurunan kesenangan atau minat secara drastis dalam semua atau hampir
semua aktivitas, hampir setiap hari, hampir sepanjang hari.
Suatu kehilangan atau pertambahan berat badan yang siginifikan (5% lebih dari
berat tubuh dalam sebulan), tanpa ada upaya apapun untuk berdiet, atau suatu
peningkatan atau penurunan dalam selera makan.
Setiap hari (atau hampir setiap hari) mengalami insomnia atau hipersomnia
(tidur berlebihan).
Agitasi yang berlebihan atau melambatnya respons gerakan hampir setiap hari.
Perasaan lelah atau kehilangan energi hampir setiap hari.
Perasaan tidak berharga atau salah tempat ataupun rasa bersalah yang
berlebihan atau tidak tepat hampir tiap hari.
Berkurangnya kemampuan untuk berkonsentrasi atau berpikir jernih atau untuk
membuat keputusan hampir setiap hari.
Pikiran yang muncul berulang tentang kematian atau bunuh diri tanpa suatu
rencana yang spesifik, atau munculnya suatu percobaan bunuh diri atau rencana
yang spesifik untuk melakukan bunuh diri.
Contoh Kasus Depresiayor
Seorang pegawai administrasi perempuan, berusia 38 tahun, telah menderita depresi singkat yang
muncul berulang kali sejak ia berusia 13 tahun. Terakhir, ia merasa terganggu oleh serangan
menangis di tempat kerjanya, terkadang muncul secara sangat tiba-tiba sehingga ia tidak punya
cukup waktu untuk lari ke toilet demi menyembunyikan tangisnya dari orang lain.
Ia mengalami kesulitan untuk berkonsentrasi saat bekerja dan merasa kurang mendapat kepuasan
dari pekerjaan yang sebelumnya sangat ia nikmati. Ia menyimpan perasaan pesimistis dan rasa
marah yang parah, yang akhir-akhir ini telah menjadi semaki n parah karena berat badannya
bertambah dan ia mengabaikan perawatan terhadap diabetes yang diidapny.
Ia merasa bersalah terhadap kemungkinan bahwa ia sedang membunuh dirinya sendiri secara
pelahan-lahan dengan tidak menjaga kesehatannya secara lebih baik. Ia terkadang merasa pantas
untuk mati. Ia merasa terganggu oleh rasa kantuk yang berlebihan selama satu setengah tahun
terakhir, dan SIM-nya telah ditahan karena kecelakaan di bulan kemarin. Ia tertidur saat menyetir
sehingga mengakibatkan mobilnya menabrak kotak telepon umum.
Hampir tiap pagi ia bangun dengan rasa pusing dan merasa “tidak bersemangat”, serta tetap
mengantuk sepanjang hari.
Ia tidak pernah memiliki pacar tetap, dan hidup tenteram dengan ibunya, tanpa ada teman dekat
di luar keluarganya. Selama wawancara, ia berulang kali menangis dan menjawab pertanyaan
dengan nada suara yang lambat, sambil terus menerus melihat ke bawah.
Faktor Resiko Depresi Mayor
 Usia
Onset awal lebih umum terjadi pada dewasa muda daripada dewasa
yang lebih tua.
 Status sosial-ekonomi
Orang dengan taraf SSE yang lebih rendah memiliki resiko yang lebih
besar dibandingkan dengan yang memiliki SSE tinggi.
 Status pernikahan
Orang yang berpisah atau bercerai memiliki resiko yang lebih tinggi
daripada yang menikah atau tidak pernah menikah dengan sadar.
 Jenis kelamin
Wanita memiliki kecenderungan hampir dua kali lipat lebih besar
daripada pria. Wanita lebih cenderung duduk di kamar atau rumah saat
depresi, sedangkan pria cenderung mencari kompensasi di luar rumah,
misalnya berkumpul dengan teman2nya, dsb.
Apakah Anda Depresi?
Jawablah pernyataan berikut “Ya” atau “Tidak”
1. Saya merasa sakit hati, murung dan sedih
2. Saya tidak menikmati berbagai hal seperti sebelumnya
3. Saya merasa bahwa orang lain akan lebih baik bila saya mati
4. Saya merasa bahwa saya tidak berguna atau dibutuhkan
5. Saya memperhatikan bahwa berat badan saya menurun
6. Saya memiliki masalah tidur sepanjang malam
7. Saya gelisah dan tidak bisa diam
8. Pikiran saya tidak sejernih biasanya
9. Saya merasa lelah tanpa alasan
10. Saya merasa putus asa mengenai masa depan
Beri urutan untuk jawaban Anda:

Bila Anda setuju dengan paling tidak 5 dari pernyataan itu, termasuk
item 1 atau 2 dan bila Anda memiliki keluhan-keluhan ini untuk paling
tidak 2 minggu, Anda membutuhkan bantuan seorang ahli

Bila Anda menjawab “Ya” pada no.3 (Saya merasa bahwa orang lain akan
lebih baik bila saya mati), segeralah hubungi psikolog/psikiater.

Tes ini diperkenalkan oleh National Depression Screening Day

Bukan merupakan tes untuk mendiagnosis diri Anda, tapi lebih untuk
meningkatkan kewaspadaan terhadap kekhawatiran yang mungkin Anda
diskusikan dengan seorang ahli.
Gangguan Distimik
 Merupakan bentuk depresi yang lebih ringan dari depresi mayor.
 Biasanya berawal dari masa kanak-kanak atau remaja.
 Si penderita merasakan spirit yang buruk atau keterpurukan sepanjang
waktu, namun mereka tidak mengalami depresi yang sangat parah.
 Jika depresi mayor cenderung parah dan terbatas waktunya, gangguan
distimik terjadi relatif ringan dan kronis, biasanya berlangsung selama
beberapa tahun.
 Perasaan depresi dan kesulitan sosial terus ada bahkan setelah orang
tersebut menampakkan kesembuhan.
 Memiliki resiko tinggi untuk kambuh lagi.
 Keluhan mengenai depresi seolah-olah menjadi semacam pelengkap dari
kehidupan orang tersebut sehingga sepertinya menjadi bagian tak
terpisahkan dari struktur kepribadian mereka.
 Biasa disebut “Si Pengeluh” atau “Si Perengek”
Si Wanita Pengeluh
Wanita itu, eksekutif junior berusia 28 tahun, mengeluhkan perasaan depresi yang kronis
sejak usia 16 atau 17 tahun. Meski ia berhasil dengan baik di perguruan tinggi, ia selalu
memikirkan betapa “benar-benar cerdasnya” orang lain.
Ia merasa tidak pernah bisa mendapatkan seorang pria yang ia inginkan untuk berkencan
karena ia merasa rendah dan lemah. Meskipun ia telah mendapatkan terapi yang ekstensif
selama kuliah di S1 dan pascasarjana, ia tidak pernah dapat mengingat suatu masa di tahuntahun tersebut di mana ia tidak merasa sedikitpun tertekan.
Ia menikah tidak lama setelah wisuda S1 dengan pria yang ia kencani saat itu, meski ia tidak
merasa bahwa pria itu “spesial”. Ia hanya merasa butuh untuk mempunyai suami yang dapat
menemaninya dan pria itu bersedia. Namun mereka segera mulai bertengkar dan akhir-akhir
ini ia mulai merasa bahwa menikahi pria itu adalah suatu kesalahan.
Ia mendapatkan kesulitan di pekerjaannya, menghasilkan pekerjaan yang serampangan dan
tidak pernah melakukan lebih dari apa yang secara mendasar diharapkan darinya serta
menunjukkan kurangnya inisiatif.
Meskipun ia memimpikan mendapat status dan uang, ia tidak berharap bahwa ia atau
suaminya akan mengalami peningkatan dalam profesi mereka karena mereka kurang
memililiki “koneksi”.
Kehidupan sosialnya didominasi oleh teman-teman suaminya dan pasangan mereka dan ia
tidak merasa bahwa wanita-wanita lain akan menganggapny menarik atau impresif. Ia
kurang berminat terhadap hidup secara umum dan menunjukkan ketidakpuasan pada semua
aspek kehidupannya – pernikahannya, pekerjaannya dan kehidupan sosialnya.
Gangguan Bipolar
 Orang dengan gangguan bipolar mengendarai roller coaster emosional,
berayun dari satu ketinggian rasa girang ke kedalaman depresi tanpa
adanya penyebab eksternal.
 Episode pertama dapat berupa manik, bisa juga depresi.
EPISODE MANIK

Episode manik yaitu merupakan suatu periode peningkatan euforia yang tidak
realistis, sangat gelisah dan aktivitas yang berlebihan, yang ditandai dengan
perilaku yang tidak terorganisasi dan hendaya dalam penilaian.

Episode manik biasanya bertahan beberapa minggu hingga beberapa bulan,
umumnya lebih singkat durasinya dan berakhir secara lebih tiba-tiba daripada
episode depresi mayor.

Selama episode manik, mereka mengalami elevasi atau ekspansi mood yang
tiba-tiba dan merasakan kegembiraan, euforia atau optimisme yang tidak biasa.

Mereka tampak memiliki energi yang tidak terbatas dan menjadi sangat suka
bergaul, dan bisa sampai pada tahap menuntut dan memaksa terhadap orang
lain.

Perubahan moodnya terlalu berlebihan, misalnya menjadi sangat bergembira
hanya karena “Ini adalah hari Rabu!”.










Pada episode manik, seseorang menjadi sangat bersemangat sampai akan
memperolok orang lain dengan lelucon yang kadang keterlaluan.
Cara bicaranya menjadi sangat cepat, pikiran-pikiran dan pembicaraannya seering
melompat-lompat dari satu ide ke ide yang lain (rapid flight of ideas), sampai orang
lain kesulitan untuk menyelanya.
Mereka juga dapat menjadi sangat dermawan.
Tidak dapat duduk tenang atau tidur nyenyak. Jam tidurnya sangat sedikit. Tidur larut
malam dan bangun lebih pagi, tapi dengan energi yang tetap penuh dan tetap merasa
cukup istirahat. Bahkan bisa tidak tidur berhari-hari tanpa kelelahan.
Walau energinya berlebih, mereka tampak tidak dapat mengorganisasi tindakan
mereka secara konstruktif. Rasa girang mereka mengganggu kemampuannya untuk
bekerja dan untuk mempertahankan hubungan yang normal.
Memiliki perasaan self esteem yang tinggi berkisar dari over confidence hingga
kecenderungan waham kebesaran.
Mereka memiliki keyakinan yang tidak sejalan dengan kemampuannya, misalnya
mereka merasa sangat mampu menyelesaikan berbagai permasalahan dunia,
sementara latar belakang dan kemampuannya tidak mendukungnya.
Perhatian mereka mudahh dialihkan oleh stimulus-stimulus yang tidak relevan seperti
detak jam atau langkah sepatu orang.
Mereka cenderung mengambil banyak tugas, lebih dari yang mampu mereka tangani.
Memiliki resiko permasalahan yang tinggi, sebagai akibat dari misalnya kecerobohan
menyetir, petualangan seksual, atau menghambur-hamburkan uang.
Macam-macam Gangguan Bipolar
Gangguan Bipolar I
 Paling tidak mengalami satu episode manik secara penuh.
 Di banyak kasus, individu mengalami perubahan mood
antara rasa girang dan depresi diselingi dengan periode
antara berupa mood normal.
Gangguan Bipolar II
 Diasosiasikan dengan bentuk maniak yang lebih ringan.
 Seseorang mengalami satu atau lebih episode-episode
depresi mayor dan paling tidak satu episode hipomanik
(episode yang lebih ringan dari manik).
 Tidak pernah mengalami satu episode manik penuh.
Kasus Gangguan Bipolar = episode manik
Saat saya mulai merasa sangat senang, saya tidak lagi merasa seperti ibu rumah tangga biasa.
Saya malah merasa terorganisasi dan terampil dan saya mulai merasa bahwa saya adalah orang
yang paling kreatif. Saya dapat menulis puisi dengan mudah. Saya dapat menggubah melodi tanpa
usaha keras. Saya dapat melukis.
Pikiran saya terasa sangat lancar dan dapat menyerap apapun. Saya memiliki ide yang tak
terhitung mengenai perbaikan kondisi anak yang menderita keterbelakangan mental atau tentang
bagaimana rumah sakit untuk anak-anak itu seharusnya dijalankan, apa yang seharusnya ada di
sekeliling mereka untuk membuat mereka tetap gembira dan nyaman serta tidak takut.
Saya melihat diri saya mampu mencapai banyak hal demi kebaikan orang lain. Saya merasa
senang, suatu perasaan euforia atau kegirangan. Saya ingin hal ini berlangsung selamanya. Saya
sepertinya tidak membutuhkan banyak tidur.
Berat badan saya turun dan terasa sehat dan saya menyukai diri saya sendiri. Bahkan, baru saja
saja membeli 6 gaun baru dan semuanya terlihat bagus bila saya pakai. Saya merasa seksi dan
para pria memperhatikan saya. Mungkin saya akan melakukan satu atau beberapa perselingkuhan.
Saya merasa mampu berbicara dan akan berhasil dalam politik. Saya ingin menolong orang
dengan masalah yang serupa seperti saya sehingga mereka putus harapan.
Sangat indah bila Anda merasakan hal ini….perasaan kegembiraan yang kuat, membuat saya
merasa ringan dan penuh dengan kenikmatan hidup. Namun, saat melewati tahap ini, saya
menjadi manik, dan kreativitas saya menjadi sangat besar sehingga saya mulai melihat hal-hal
dalam pikiran saya yang tidak masuk akal. Misalnya suatu malam saya menciptakan suatu film
utuh, lengkap dengan pemainnya.
Saya melihat para pemainnya sejelas bila saya melihat mereka dalam kehidupan nyata.
Saya juga mengalami teror yang sangat hebat, seperti saya benar-benar terjadi, saat saya tahu
bahwa sebuah adegan pembunuhan akan berlangsung. Saya gemetar ketakutan di bawah selimut
dan menjadi benar-benar tidak berdaya.
Seperti Anda ketahui, saya menjadi seorang psikosis manik pada saat itu. Teriakan saya
membangunkan saya dan ia mencoba meyakinkan saya bahwa kami berada di kamar tidur dan
semuanya masih tetap sama. Tidak ada yang perlu ditakutkan….Namun, saya tetap dimasukkan
ke rumah sakit keesokan harinya.
TERIMA KASIH